Halo sobat kompasiana! Libur semester segera tiba, yuk mari kita lupakan sejenak segala rutinitas yang melelahkan dengan bermain atau berbaring di pinggir pantai dengan hamparan pasir putih. Dengan menikmati 1 gelas es kelapa hijau. Ombak yang tenang dengan hamparan pasir putih dan melihat laut yang seperti tidak ada ujungnya. Dipinggir sana ada sekelompok remaja yang berlarian saling mengejar dan ada yang sedang menikmati waktu senja dengan bermain gitar dan menyanyikan lagu dari Hi-Vi yang berjudul "Remaja". Terlihat sangat bahagia, walau hanya sesaat namun mereka sudah mengisi energinya kembali untuk menghadapi kenyataan hidup yang akan datang lagi besok.
Terletak di sebelah timur Pantai Indrayanti yang ada di Gunungkidul, Pantai Watu Lawang dibatasi dengan bukit karang merupakan salah satu pantai yang menyajikan pemandangan yang berbeda dibandingkan dengan pantai-pantai yang ada di Gunungkidul. Pantai Watu lawang tidak hanya berhiaskan pasir putih, bukit karang, dan air biru yang jernih namun juga terdapat gazebo-gazebo di pesisir pantai untuk wisatawan beristirahat.
Pada hari sabtu tanggal 4 Juni 2022, saya berkunjung ke Pantai Watu Lawang dan saya bertanya ke warga daerah situ yang sekaligus berjualan di pantai tersebut  kenapa kok dinamai "Watu Lawang". Pantai Watu Lawang diberi nama "Watu Lawang" karena  di tempat tersebut terdapat sebuah batu yang menyerupai lawang atau pintu yang biasa digunakan masyarakat sekitar untuk upacara adat sadranan atau upacara nyadran. Upacara nyadran adalah upacara adat yang dilaksanakan pada bulan sya'ban dalam kalender islam. Dan pintu tersebut hanya terbuka dan dimasuki orang pada saat upacara berlangsung. Konon, menurut warga setempat menjelaskan bahwa Pantai Watu Lawang ini merupakan napak tilas seorang Prabu Brawijaya VI. Lokasi Pantai Watu Lawang berada di Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Akses untuk kesana menempuh sekitar 1 jam 45 menit dari Kota Yogyakarta menggunakan kendaraan pribadi.
Selain terdapat hamparan pasir putih yang luas juga terdapat tebing yang bisa kita akses. Di atas tebing kita bisa melihat hamparan laut yang seperti tidak ada ujungnya dan melihat seluruh pantai dari atas tebing tersebut. Untuk akses menuju Pantai Watu Lawang juga tidak begitu susah. Jalannya masih bisa diakses mobil, namun jalan menuju pantainya sedikit terjal dan sempit. Memang pantai ini masih sedikit orang yang tau. Namun, sudah banyak pedagang disekitaran Pantai Watu Lawang yang juga menyediakan gazebo-gazebo untuk istirahat dan harus membayar 25 ribu untuk menyewa gazebo tersebut. Pantai Watu Lawang sudah memiliki fasilitas yang sangat mendukung, selain gazebo juga ada kamar mandi,toilet, warung makan dan minum, dan disekitar pantai tersedia banyak villa dan hotel yang view nya mengarah langsung ke pantai.
Selain itu, disana juga banyak fotografer yang bisa kalian sewa dengan membayar 10 ribu mendapat 3 foto. Gambar diatas merupakan jepretan dari fotografer yang ada disana. Bagus kan hasilnya?Jadi, tenang saja pasti bisa mengabadikan moment bersama teman,keluarga, bahkan pasangan tanpa takut hasil foto jelek. Untuk tiket masuknya kita cukup membayar 10 ribu per orang kita sudah bisa mengakses 2 pantai sekaligus yaitu, Pantai Indrayanti dan Pantai Watu Lawang. Karena memang kedua pantai tersebut berdekatan. Untuk ke pantainya cukup membayar parkir saja sekitar 5 ribu untuk motor, untuk mobil saya kurang begitu tau ya karena saya kesananya naik motor. Untuk ke Pantai Watu Lawang dari Pantai Indrayanti kita tinggal lurus terus sampai menemukan jalan tidak beraspal dan sawah yang dikelilingi bukit. Tidak jauh kok hanya sekitar 3 menit dari Pantai Indrayanti. Dari parkiran motor dan mobil, jalan ke pantai sekitar 2 menit dan kita langsung melihat hamparan lautan yang begitu luas.
Pantai Watu Lawang sekarang sudah kembali ramai seperti dahulu sebelum pandemi Covid-19. Menurut salah satu penjual yang tinggal di sekitar pantai tersebut, ketika pandemi mulai merajalela Pantai Watu Lawang sangat sepi dari pengunjung dan berdampak bagi perekonomian warga disekitar pantai tersebut. Banyak warga yang omsetnya menurun karena pandemi ini. "jarang sekali mbak ada pengunjung yang kesini. Sekalinya ada pengunjung mereka membawa makan dan perlatan makan sendiri-sendiri, jadi ya sini jadi gak laku", tuturnya kepada saya. "Tapi alhamdulillah sekarang udah rame mbak, malah kadang lebih rame dari pantai Indrayanti (yang berada disebelahnya Pantai Watu Lawang)", lanjutnya. Memang pada saat saya kesana pantainya ramai pengunjung, namun tidak sampai kita tidak dapat tempat duduk. Masih bisa kita menikmati keindahan pantai dengan segelas air kelapa didepan mata.