Mohon tunggu...
Adel Selselia
Adel Selselia Mohon Tunggu... Guru - mahasiswa

entrepreneur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Penerapan Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab dalam Pendekatan menuju Keberlanjutan dalam Era Modren UMKM

9 Juli 2024   20:38 Diperbarui: 9 Juli 2024   20:49 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Medan -- pada 7 juli 2024 Sistem penerapan konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab dalam pendekatan menuju keberlanjutan dalam era modern pada UMKM car free day merupakan salah satu tema penting dalam Pembangunan pada skala global.Tema ini dianggap penting  dikarenakan UMKM merupakan salah satu sumber utama pangan bagi banyak orang di dunia.

Dalam pandangan Ibu Rizeki,kak Imel, pak Arfi yang merupakan beberapa pedagang UMKM di car free day Indonesia, sistem penerapan konsumsi dan pangan dianggap penting karena untuk memenuhi kebutuhan pangan ditengah pertumbuhan penduduk yang cepat.Di tingkat nasional,katanya,penerapan konsumsi dan produksi berkelanjutan merupakan salh satu prioritas untuk memperkuat perekonomian nasional.

"Perlunya kebijakan permerintah dan program untuk mendorong pedagang UMKM berkelanjutan,termasuk melalui pemberian bantuan berupa keuangan kepada para pedagang UMKM ,pengembangan teknologi untuk para pedagang serta pelatihan khusus untuk kemajuan pedagang UMKM," katanya di Car free day jalan kesawan

Ibu Rizeki  berpendapat bahwa yang menjadi tantangan terbesar untuk pedagang UMKM terletak pada modal dan persaingan yang cukup sengit  dengan para pedagang yang sudah naik level.

"nah mungkin kalau untuk saran ya,sebenarnya apa yang udah dilakuin pemerintah sekarang itu sudah bagus gitu,contohnya kaya CAR FREE DAY harini gitukan kita dikasi ruang untuk berjualan baik itu pedagang kecil maupun pedagang besar,yang memang gada kutipan khusus seperti itu,hanya uang kebersihan aja gitu,nah harapannya kedepannya ee ga hanya penjual yang udah punya brand ni didukung karna,maap cakap ya ada pajaknya,tapi kayak pedagang pedagang kaki lima pedagang kecil tu lebih diperhatikan lagi,dikasih ruangnya seperti itu." Katanya.

Menurut Kak Imel yang menjadi tantangan untuk para pedagang UMKM terletak pada ketersediaan obat obatan dan Kesehatan yang cukup di Indonesia yang dimana Kesehatan sangat berpengaruh untuk semua orang khususnya untuk para pedagang UMKM.

"Untuk pemerintah kalau saran saya si lebih bagus kayak kasih keamanannya lebih ketat gitu yakan kak,karna kan kita gatau lagi sibuk sibuknya ada maling atau apa gitu,itu aja si kak," paparnya.

Pak Arfi menuturkan bahwa pada para pedagang yang menjadi tantangannya berada pada ketersediaan tempat yang tidak diduga duga. "ya tantangannya itu ya paling kita harus cepat cepat ya datang kesini kalau bisa sebelum subuh ,tantangan itu ya paling repotnya disitu aja kita,selebihnya si aman aja,trus tempat kan kita harus berebut jadinya,siapa cepat dia dapatla kan gitu." Paparnya.

"sarannya paling upaya,tempat kita la kalau bisa kita jualan itu lama disinila misalnya kan,setiap CFD mungkin mudah mudahan kita bisa tetap dapat disini,jadi nggak pindah pindah,kalau pelanggan pun jadi nggak nyari nyari kan,paling itula sarannya,kalau dana kan gamungkin,paling itu ajala kak." Terangnya.

Penulis: Septalia delima simarmata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun