Suasanya agak jauh berbeda saat aku naik bus/kereta di Jakarta. Di Jakarta, masyarakat terbiasa berinteraksi satu sama lain. Apapun bisa jadi topik pembicaraan. Justru malah terasa aneh saat bepergian bersama teman-teman tapi malah diam tanpa suara. Ya kan? Hehe.
[caption id="attachment_367246" align="aligncenter" width="523" caption="Bus Entetsu yang beroperasi di Hamamatsu (sumber : http://commons.wikimedia.org)"]
3. Jangan bergerak sampai bus benar-benar berhenti
Mungkin karena faktor keamanan begitu diperhatikan di sini, sehingga hal seperti ini berulang-ulang diumumkan di bus. "Sampai bus benar-benar berhenti dan pintu terbuka, mohon tetap menunggu di tempat duduk", isi pengumuman yang selalu diperdengarkan ke penumpang. Dan benar saja, hampir semua penumpang mematuhinya. Saat bus sudah berhenti, maka penumpang pun baru beranjak dari bangku. Memang agak sedikit memakan waktu apalagi kalau duduk di paling belakang (sementara pintu keluar ada di sebelah depan). Tapi pasti ditungguin kok sama supir busnya, dan waktu untuk itu memang sudah diperhitungkan.
Kalau di Jakarta? Wah, pastinya sudah gaduh suara kondektur bus umum yang menyuruh penumpangnya untuk bersiap-siap di pintu ketika akan turun. Lambat sedikit, bisa ngomel deh kondekturnya karena bus tersebut jadi disalip oleh bus di belakangnya. :D
4. Arigatou gozaimashita (Terima kasih)
Saat turun, pasti akan selalu terdengar supir bus mengatakan "Arigatou gozaimashita". Jadi saat penumpang memasukkan koin atau men-tap kartu Nice Pass (kartu langganan) mereka, maka saat itu pula sang supir mengucapkan terima kasih. Jika ada 20 penumpang yang turun, maka sebanyak itu pula supir bus mengucapkan "Arigatou gozaimashita". Jelas ini merupakan bagian dari budaya orang Jepang yang tidak pernah lupa mengucapkan terima kasih untuk kebaikan sekecil apapun.
Sejauh ini, 4 hal unik tersebut yang aku temukan saat naik transportasi umum di sini. Bagiku hal ini jauh berbeda dengan yang aku temui di negara asalku. Ada sisi positif dan negatifnya sih, tapi untuk hal positifnya tidak salah dong kalau diterapkan juga di negara kita. Yuk!
Shizuoka, Jepang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H