Sistem pendidikan di Indonesia masih menjadi perbincangan yang tak ada habisnya untuk dianalisa. Dengan segala macam kebutuhan dan permasalahan yang terjadi, mengharuskan kita lebih peka dengan pendidikan di negara ini.
Dengan pendidikan yang baik, tentu akan mencetak generasi yang baik pula untuk memimpin negara kita kelak. Tentunya, generasi yang sesuai dengan karakter bangsa kita, yaitu yang berpedoman dengan nilai -- nilai Pancasila dan nilai -- nilai leluhur / budaya.
Dalam dunia pendidikan, ada kurikulum yang mengatur keberlangsungan pembelajaran agar berjalan sesuai dengan kebutuhan sistem pendidikan saat ini dan untuk menghadapi tantangan di masa depan. Kurikulum yang diterapkan di Indonesia, sudah mengalami beberapa kali perubahan. Dengan kurikulum yang terbaru yaitu Kurikulum Merdeka.
Yang menjadi pertanyaan, apakah Kurikulum Merdeka sesuai dengan karakter bangsa?
Kurikulum Merdeka, dikenalkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim pada 11 Februari 2022. Dimana, beliau menyatakan bahwa Kurikulum Merdeka dirancang untuk mengatasi krisis pembelajaran yang terjadi di Indonesia, dengan menekankan pada pembelajaran yang fleksibel sesuai dengan kompetensi peserta didik.
Hal menarik dari Kurikulum Merdeka, yaitu adanya P5, singkatan dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Dimana, P5 adalah kompetensi yang diharapkan akan muncul pada diri peserta didik berkaitan dengan nilai -- nilai Pancasila.
Dalam P5, terdapat enam dimensi dan elemen yang menjadi landasan atau arahan dalam mendidik pelajar untuk membentuk generasi yang memiliki karakter berbangsa dan bernegara. Ke enam dimensi tesebut yaitu:
Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
tentunya hal ini sangat penting bagi peserta didik. Karena karakter bangsa yang tercantum dalam sila pertama Pancasila yaitu mempercayai adanya Tuhan yang maha esa dan beriman serta menjalankan kewajibannya sebagai umat beragama dalam kehidupannya sehari hari. Pada agama juga ada akhlak mulia yang diajarkan. seperti akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, dan akhlak bernegara.Â
Berkebinekaan global
dengan adanya dimensi ini, peserta didik akan belajar untuk mempertahankan nilai-nilai luhur dan budaya yang ada sejak dahulu, dan dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. elemen dimensi berkebinekaan global yaitu mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.
Mandiri
dimensi ini merupakan dimensi yang mengajarkan peserta didik untuk bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. hal ini sesuai dengan karakter bangsa yang berjuang sendiri untuk merdeka dari tangan penjajah. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri.Â
Bergotong royong
sesuai dengan karakter bangsa yang memiliki sikap gotong royong dan saling membantu satu sama lain, dimensi ini juga mengajarkan peserta didik untuk menumbuhkan simpati dan empati pada semua orang, dengan saling membantu ketika mengalami kesulitan. Elemen-elemen yang diajarkan dari bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.
Bernalar kritis
untuk dapat beradaptasi dengan zaman, peserta didik haruslah memiliki sikap kritis atas segala hal. hal ini harus dilakukan sebagai wujud agar tidak mudah tertipu dengan hal-hal yang terlihat baik dipermukaan, seperti halnya para penjajah dahulu . Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir dalam mengambilan keputusan
Kreatif
semakin berkembangnya zaman, manusia harus dapat terus melakukan inovasi dalam berbagai hal. dengan kemampuan kreatifitas, membuat kita dapat bertahan di dunia yang perkembangannya berkembang dengan pesat. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal serta memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan.
Tak dapat kita pungkiri, bahwa ke enam dimensi tersebut adalah kompetensi yang mulai memudar tergerus oleh kemajuan peradaban. Dan dengan adanya ke enam dimensi tersebut, saya rasa merupakan langkah awal yang bagus dalam usaha negara untuk mengembalikan identitas atau karakter bangsa yang sebenarnya.
Dengan pembahasan mengenai Kurikulum Merdeka sebelumnya, dapat saya pahami bahwa Kurikulum Merdeka sudah sesuai dengan karakter bangsa. Dimana, dimensi kurikulum ini mengedepankan nilai - nilai luhur dan Pancasila, dan hal ini sesuai dengan karakter bangsa Indonesia yang menjunjung nilai - nlai luhur dan Pancasila
Penulis
Adellya Tresnawati
Mahasiswi Pendidkan Ekonomi S1
Referensi :
https://kurikulum.kemdikbud.go.id/kurikulum-merdeka/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H