Mohon tunggu...
ADELLYA RAMADHAINA
ADELLYA RAMADHAINA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang mahasiswi di UNIKOM dengan jurusan Ilmu Komunikasi

Mahasiswi UNIKOM dengan jurusan Ilmu Komunuikasi angkatan 2022.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Mengabadikan Tahun Baru di Kota Bandung

7 Januari 2025   13:45 Diperbarui: 7 Januari 2025   14:23 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya, setelah berjalan-jalan selama beberapa kilometer, kita memutuskan untuk belok ke arah PUSDAI untuk membeli Cuanki. Lalu menikmati semangkuk cuanki ditambah dengan mie instan dan memakannya dimalah hari setelah beraktivitas sepanjang malam, membuat tubuh menjadi lebih hangat karna ditemani dengan kuah cuanki yang hangat dan rasanya yang pedas itu sambil berbincang bincang ditengah makan cuankinya.

Setelah menikmati semangkuk cuanki yang hangat dan lezat, aku dan teman-temanku merasa lebih segar dan siap untuk melanjutkan malam. Meskipun jam sudah menunjukkan pukul 1 pagi, semangat kami untuk merayakan tahun baru belum padam. Kami memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar kawasan PUSDAI, tempat di mana banyak orang berkumpul untuk merayakan malam pergantian tahun.

Suasana di luar masih ramai, dengan suara tawa dan obrolan yang mengisi udara malam. Lampu-lampu berkelap-kelip dari berbagai arah menciptakan suasana yang magis. Kami melihat sekelompok orang yang sedang menari di tengah jalan, diiringi musik yang diputar dari speaker portabel. Tanpa ragu, kami bergabung dengan mereka, merasakan kebersamaan dan keceriaan yang menyelimuti malam itu. Kami menari, tertawa, dan berinteraksi dengan orang-orang baru, merasakan semangat persahabatan yang mengalir di antara kami.

Setelah beberapa saat, kami memutuskan untuk mencari tempat yang lebih tenang untuk duduk dan berbincang. Kami menemukan sebuah taman kecil yang dikelilingi oleh pepohonan rindang. Di sana, kami duduk di bangku taman, menikmati angin malam yang sejuk. Kami mulai berbagi cerita tentang harapan dan resolusi untuk tahun yang baru. Temanku, Delvira, mengungkapkan keinginannya untuk lebih fokus pada studinya dan mendapatkan nilai yang lebih baik di sekolah. Sementara itu, aku berbagi impianku untuk menjelajahi lebih banyak tempat di Indonesia dan belajar tentang budaya yang berbeda.

Saat kami berbincang, kami melihat sekelompok anak-anak yang sedang bermain kembang api. Mereka tampak sangat gembira, tertawa dan berlari-lari sambil mengawasi kembang api yang berkilauan di langit. Melihat mereka, kami teringat akan masa kecil kami, saat kami juga merayakan tahun baru dengan cara yang sama. Kami pun memutuskan untuk membeli beberapa kembang api kecil dan ikut merayakannya. Dengan hati-hati, kami menyalakan kembang api dan melepaskannya ke udara, menyaksikan cahaya yang berkilauan dan suara letusan yang menggembirakan.

Malam semakin larut, dan kami mulai merasakan lelah. Namun, sebelum pulang, kami ingin mengabadikan momen ini. Kami mengeluarkan ponsel dan mulai mengambil foto-foto. Kami berpose dengan latar belakang kembang api yang masih menyala di langit, tertawa dan berusaha menangkap kebahagiaan yang kami rasakan. Setiap jepretan kamera seolah merekam kenangan yang akan kami bawa sepanjang tahun.

Setelah puas berfoto, kami memutuskan untuk kembali ke rumah. Dalam perjalanan pulang, kami melewati jalan-jalan yang masih ramai. Suara terompet dan sorakan dari orang-orang yang merayakan tahun baru masih terdengar. Kami melihat beberapa orang yang sedang membagikan makanan dan minuman kepada mereka yang lewat, sebuah tindakan kebaikan yang membuat kami tersentuh. Kami pun ikut berkontribusi dengan membagikan beberapa snack yang kami bawa, merasakan kebahagiaan saat melihat senyum di wajah orang-orang yang menerimanya.

Sesampainya di rumah, aku merasa sangat bersyukur atas pengalaman malam itu. Meskipun tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang penuh dengan kegiatan ekstrim, malam tahun baru kali ini terasa lebih berarti. Aku menyadari bahwa kebahagiaan tidak selalu datang dari perayaan yang megah, tetapi juga dari momen-momen sederhana yang dihabiskan bersama orang-orang terkasih.

Keesokan harinya, saat matahari terbit, aku terbangun dengan perasaan segar. Tahun baru adalah waktu yang tepat untuk merenung dan merencanakan masa depan. Aku duduk di teras rumah, menikmati secangkir kopi hangat sambil memikirkan resolusi yang ingin kutetapkan untuk tahun ini. Aku ingin lebih aktif dalam kegiatan sosial, membantu mereka yang membutuhkan, dan lebih menghargai waktu bersama keluarga dan teman-teman.

Hari itu, aku menghabiskan waktu bersama keluargaku. Kami memasak bersama, berbagi cerita, dan merencanakan liburan kecil ke tempat-tempat yang belum pernah kami kunjungi. Kami juga merencanakan untuk mengunjungi panti asuhan dan memberikan sumbangan, sebagai bentuk rasa syukur atas segala yang kami miliki.

Malam harinya, aku kembali berkumpul dengan teman-temanku. Kami merencanakan untuk mengadakan acara kecil di rumahku, di mana setiap orang bisa membawa makanan atau minuman favorit mereka. Kami ingin merayakan tahun baru dengan cara yang lebih intim, berbagi cerita dan tawa, serta merencanakan petualangan-petualangan baru di tahun yang akan datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun