Mohon tunggu...
Adellia Anggraini
Adellia Anggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Senyap yang Menghancurkan: Kekerasan Terhadap Anak dalam Kegelapan

15 Januari 2024   13:56 Diperbarui: 15 Januari 2024   14:13 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kekerasan terhadap anak menjadi sebuah tanda tanya besar bagaimana sebenarnya cara mengasuh anak yang diterapkan para orang tua masa kini? Dan faktanya saat ini indonesia masih dalam status darurat perlindungan anak, oleh karena itu edukasi mengenai proses tumbuh kembang anak wajib dipahami setiap orang tua

Salah satu penyebab tertinggi kekerasan anak di indonesia menurut KPAI adalah pengasuhan alternatif. Seperti salah satu kasus tentang ibu yang mengaku menyiksa anaknya sendiri hingga tewas karena kesal  anak sering mengompol. Padahal, mengompol pada anak adalah bagian dari tumbuh kembang yang normal di dunia kedokteran. Penyebab mengompol sendiri adalah belum matangnya proses perkembamngan anak atas 3 hal pengaruhi stabilitas kontrol terhadap buang air, yaitu syaraf, kandung kemih, dan hormon anak.

Tentunya orang tua diharapkan dapat mengontrol dalam menghadapi salah satu proses tumbuh kembang anak dengan cara yang tepat. Indonesia sendiri saat ini dalam status darurat perlindungan anak. KPAI mencatat 2012 hingga 2016 terhitung 23rb lebih kasus yang terus bertambah tiap tahunnya. Kesadaran dan edukasi bagi orang tua dalam mengasuh anak harus teus ditingkatkan agar tidak ada lagi korban berikutnya

Kekerasan, perlakuan salah, penelantaran, dan eksploitasi terhadap anak menpunyai dampak yang jangka panjang dan mempengaruhi kesehatan anak, kemampuan untuk belajar dan kemauannya untuk bersekolah, mengakibatkan anak lari dari rumah, menghancurkan rasa percaya diri anak dan secara fatal kematian.

Salah satu upaya untuk mencegah kekerasan terhadap anak adalah diseminasi mengenai kekerasan anak kepada masyarakat dengan metode ceramah, tanya jawab/dialog, mendongeng, dan simulasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun