Mohon tunggu...
Riscy Adellia Apriani
Riscy Adellia Apriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya merupakan mahasiswa aktif, prodi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sriwijaya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Popular Geopolitik dalam Menganalisis War On Terror

10 Oktober 2023   18:48 Diperbarui: 10 Oktober 2023   18:50 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Popular Geopolitik Dalam Menganalisis War On Terror

Kata “budaya” dan “popular”, budaya cenderung pada kebiasaan, tatanan sosial, dan sebuah kepercayaan dari kelompok ras, ataupun kepercayaan kelompok sosial. 

Sedangkan popular memiliki makna dikenal dan disukai oleh banyak orang, atau karya yang dilakukan untuk menyenangkan orang. Istilah budaya popular lebih cenderung pada kepercayaan, praktek-praktek, dan objek yang nyata dan hidup dalam masyarakat serta diproduksi dari pusat-pusat komersial dan politik. 

Dalam mendapat totalitas ide, perspektif, perilaku, meme, citra, dan fenomena lainnya yang dipilih oleh konsensus informal di dalam sebuah arus, merupakan pengertian budaya popular yang umum diketahui. 

Bentuk singkatnya "budaya pop" bermula dari tahun 1960-an. Budaya populer juga berhubungan dengan media dan realitas media, yang mana tindakan dalam penyiaran seharusnya memiliki tujuan untuk mengontrol sebuah acaranya supaya lebih terarah dan mendidik, didalamnya mencakup berbagai hal, seperti musik, film, televisi, video game, olahraga, dan politik. 

Budaya populer berkembang sangat cepat dan signifikan didalam sebuah masyarakat terutama masyarakat perkotaan yang adanya budaya popular sangat terlihat terutama pada kehidupan remaja yang ada di kota dan juga dapat mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap isu-isu politik dan geopolitik.

Dalam buku "Popular Culture, Geopolitics, and Identity", Daniel Bos membahas bagaimana budaya populer dapat mempengaruhi identitas politik dan geografi. Bos menunjukkan bahwa budaya populer dapat mempengaruhi cara orang memandang diri mereka sendiri dan negara mereka, serta bagaimana mereka memandang negara-negara lain.

Dalam sebuah artikel di E-International Relations, buku "Popular Culture, Geopolitics and Identity" diulas sebagai buku yang menarik dan memberikan contoh-contoh menarik tentang budaya populer dalam aksi serta membahas budaya populer di luar Amerika Utara dan Eropa.

Popular geopolitik adalah studi tentang bagaimana budaya populer mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap isu-isu geopolitik. Hal ini lebih mengacu pada politik geografis yang telah dibentuk dan diperdebatkan oleh berbagai budaya popular yang membentuk media.geopolitik juga diajarkan dalam pendidikan sebagai disiplin ilmu yang menjelaskan mengenai system politik yang berkaitan dengan letak geografis. Serta dapat dikatakan juga geopolitik menjadi suatu letak geoografis sebuah negara yang telah mendorong sebagai system politik atau norma-norma dalam bentuk kebijaksanaan dan strategi nasioanl. Studi ini mencakup berbagai hal, seperti film, televisi, video game, dan musik.

Dan juga dapat memberikan wawasan tentang bagaimana budaya populer dapat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap isu-isu geopolitik, seperti perang, terorisme, dan identitas politik. Popular geopolitics melihat bahwa ideologi dan pandangan politik dapat dipengaruhi oleh budaya populer. Dalam hal ini juga memperlihatkan bahwa budaya populer dapat mempengaruhi cara orang memandang diri mereka sendiri dan negara mereka, serta bagaimana mereka memandang negara-negara lain. Maka berargumen utamanya bahwa budaya populer dapat membentuk identitas dan perspektif politik dan geopolitik masyarakat, dan penting untuk memahami cara kerja proses ini.

Popular geopolitics juga merupakan bagian dari kajian kritis dalam geopolitik yang melihat bahwa pengetahuan geopolitik bersifat parsial dan terletak pada posisi subjek tertentu. Dalam kajian ini, pengetahuan geopolitik dipandang lebih difus, dengan 'popular' geopolitics dianggap bersama dengan 'formal' dan 'praktis' geopolitik. Popular geopolitics juga memperhatikan bagaimana representasi geopolitik dalam budaya populer dapat mempengaruhi emosi dan afeksi masyarakat serta bagaimana masyarakat mengonsumsi dan berinteraksi dengan budaya populer tersebut.

Hubungan antara keduanya mempunyai kaitan yang cukup erat sebab popular geopolitik cenderung pada politik geografis yang telah dibentuk dan diperdebatkan oleh budaya popular yang membentuk media. Dari penjelasan ini budaya popular bisa mempengaruhi popular geopolitik dengan cara lewat media yang digunakan untuk menyebarkan dan memperluas pesan politik. Contoh pada suatu produk budaya popular misal film atau serial televisi, didalamnya pesan politik tertentu bisa disampaikan lewat narasi atapun karakter yang ditampilkan. Identitas nasional dan kebijakan luar negeri sebuah negara merupakan bagian dari popular geopolitik yang bisa dipengaruhi juga oleh budaya popular. Maka antara budaya popular dan popular geopolitik sebuah konsep yang berbeda tetapi saling berhubungan satu sama lain dan bisa mempengaruhi antar keduanya.

Menganalisis kasus War on Terror menggunakan konsep popular geopolitik. Konsep popular geopolitik bisa digunakan dalam menganalisis sebuah fenomena War on Terror. Dan juga bisa membantu untuk lebih memahami seperti apa budaya populer mempengarhui persepsi masyarakat kepada perang melawan terorisme, seperti melalui film dan televisi. Tidak hanya itu konsep ini juga bisa membantu untuk memahami emosi seperti rasa taku dalam memainkan peran yang penting untuk menciptakan serta mempertahankan atmosfer geopolitik populer. Ada beberapa analisis yang bisa digunakan dalam konsep popular geopolitik diantaranya melalui analsis film dan televisi yang menjadi sebuah media atau alat untuk membuat persepsi masyarakat kepada war on terror. Dan juga bisa meningkatkan persepsi negatif kepada Islam dan Muslim, serta narasi bahwa Barat saat ini sedang berperang untuk melawan dunia Islam. Dengan ini bisa membantu untuk lebih memahami budaya populer bagaimana mempengaruhi persepsi masyrakat kepada war on terror.

Adapun analisis humor dan meme juga digunakan untuk mengkritik pihak yang terkait dalam war on terror. Dan juga membantu lebih memahami seperti apa masyarakat bereaksi kepada perang melawan terorisme serta bagaimana mengekspresikan rasa ketidaksetujuannya kepada perang. Dan yang terakhir analisis melalui video game, karena bisa membantu untuk meliaht pandangan masyarakat terhadap war on terror dan melihat bagaimana respon masyarakat.

Salah satu contoh film war on terror yang berjudul “Zero Dark Thirty” tahun 2012 yang disutradarai oleh Kathryn Bigelow. Dalam film ini menceritakan mengenai usaha Amerika Serikat dalam penangkapan Osama bin Laden, seorang pemimpin Al-Qaeda serta yang bertanggung jawab juga terhadap serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat. Film ini merupakan bentuk film bagaimana budaya populer bisa mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap war on terror serta hubungan antara Barat dan dunia Islam. Dapat dilihat dari narasinya yang memperkuat bahwa Barat sedang berperang untuk melawan dunia Islam dan lebih memperkuat juga persepsi negatif kepada Muslim. Dan juga dari sudut pandang humor dan meme yang dipakai dalam mengkritik pihak yang terkait dalam war on terror, juga bisa membantu memahami masyarakat bagaimana reaksinya kepada war on terror. Serta dalam film karakter Maya yang merupakan seorang agen CIA yang bertanggung jawab dalam menemukan Osama bin Laden, karena karakter ini juga bisa memperkuat persepsi negatifnya kepada Muslim yang sama-sama memperkuat seperti pada narasinya.

 

REFERENSI

The Global War on Terrorism: The First 100 Days. (2001-2009, January 20). Retrieved September 28, 2023, from U.S Departement of State: https://2001-2009.state.gov/s/ct/rls/wh/6947.htm

Film tentang penangkapan Bin Laden dikritik. (2012, Desember 21). Retrieved September 27, 2023, from BBC News Indonesia: https://www.bbc.com/indonesia/majalah/2012/12/121221_hiburan_zero_dark_thirty

Zero Dark Thirty: CIA hagiography, pernicious propaganda Glenn Greenwald. (2012, Desember 14). Retrieved September 27, 2023, from The Guardian: https://www.theguardian.com/commentisfree/2012/dec/14/zero-dark-thirty-cia-propaganda

Popular Geopolitics. (2016, November 23). Retrieved September 27, 2023, from National Library of Medicine: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7315930/

Daniel Bos. (2021). Popular geopolitics ‘beyond the screen’: Bringing Modern Warfare to the city. sagepub.com, Vol. 39(No. 01), 94-113.

Federica caso and caitlin Hamilton. (2015). Popular Culture and World Politics: Theories, Methods, Pedagogies. Bristol, UK: E-International Relations Publishing.

Gbai Schlag. (2019, July 27). Representing torture in Zero Dark Thirty (2012): Popular culture as a site of norm contestation. Retrieved September 26, 2023, from Sage Jounals: https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/1750635219864023

Imron Rosidi & Khotimah. (2018, June). Budaya Populer dalam Politik Indonesia. Al-Ulum, Vol. 18(No. 01), 209-230.

Jason Dittmer & Klaus Dodds. (2008). Geopolitik, Popular Geopolitics Past and Future: Fandom, Identities and Audiences. Routledge Taylor & Francis Group, 437-457.

Klaus Dodds. (2008, Dec. 24). Review Article: Hollywood and the Popular Geopolitics of the War on Terror. JSTOR, Vol.29(No.08), 1621-1637.

Klaus Dodds. (2015, May 10). Popular Geopolitics and the 'War on Terror'. E-International Relations, 1-88.

Richard Jakson. (2023, September 11). war on terrorism. Retrieved September 29, 2023, from Britannica: https://www.britannica.com/topic/war-on-terrorism

Shanawer Rafique, Mohsin Hassan Khan, dan Hira Bilal. (2022, April). A Critical Analysis of Pop Culture and Media. ReasarchGate, Vol. VII(No. 01), 173-184.

Penulis: Riscy Adellia Apriani (Universitas Sriwijaya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun