Mohon tunggu...
Adellia Ersyanti
Adellia Ersyanti Mohon Tunggu... Lainnya - a human who loves his parent

Laa tahzan innallaha ma'ana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resensi Novel "Cinta dalam Mimpi" Karya Muyassarotul Hafidzoh

25 Desember 2020   09:06 Diperbarui: 25 Desember 2020   09:12 1397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamu'alaikum teman-teman, kali ini Adel balik lagi untuk menuliskan resensi novel Cinta Dalam Mimpi. Hayo ada yang tahu ga ya kira-kira? Mungkin anak pesantren ga asing lagi dengan judulnya. Langsung aja yuuk kita baca resensinya. 

Judul : Cinta Dalam Mimpi

Penulis : Muyassarotul Hafidzoh

Penerbit : DIVA Pres Yogyakarta

Penyunting : Athena

Tahun terbit : 2020

Halaman : 228 halaman

Sinopsis

Menjadi perempuan seperti Farah adalah hanya mimpi ketika bercita-cita sebagai dokter. Kondisi ekonomi keluarga yang miskin, ayah yang sakit tak mampu untuk bekerja membuatnya terancam untuk dinikahkan di usia dini dan harus rela berhenti mengenyam pendidikan di bangku sekolah. 

Gus Syauqi berhasil menyelamatkannya dari rencana pernikahan anak yang diatur orang tuanya. Farah bisa sekolah dan menjadi santri ndalem di pesantrennya. Farah yang memiliki karakter ceria dan sangat mencintai alam semesta, membuat Gus Syauqi diam-diam menaruh hati padanya.

Akankah Farah kembali bermimpi tentang cintanya, karena dia hanya santri ndalem dan Gus Syauqi putra kiai?

Kelebihan

Novel ini cukup menarik untuk dibaca, apalagi novel ini menyuguhkan cerita berlatar belakang pesantren. Tentunya banyak santri yang ingin membaca novel ini. Selain itu, perbedaan novel ini dan novel lainnya yaitu karakter Farah yang sangat menyukai sesuatu yang berbau alam semesta, sehingga bagi pecinta Biologi mungkin juga akan tertarik untuk membaca novel ini. Sampul novel juga tidak membosankan untuk dilihat.

Kekurangan

 Hanya saja ending dalam novel ini menggantung. Jadi pembaca kecewa endingnya tidak sesuai yang diinginkan pembaca. Tetapi mungkin saja akan ada sequel atau versi ke 2 dari penulis.

dokpri
dokpri
Kami tunggu versi 2 nya ya Bu Muyas hehe. Saran saya untuk pembaca, novel ini termasuk dalam rekomendasi untuk dibeli. Karena akan menguras air mata kalian hehe. Terima kasih, Wassalamu'alaikum  Wr. Wb.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun