Â
Kebijakan MEF merupakan salah satu strategi yang penting dalam menjaga kedaulatan negara dan keamanan nasional. Sejak pertama kali diterapkan kebijakan Pertahanan Minimum Essential Force (MEF) di Indonesia telah berhasil memperkuat kemampuan pertahanan negara dan memperbaiki kondisi alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang sebelumnya mengalami kekurangan dan keausan. Sasaran utama MEF ialah membangun komponen utama TNI sampai mencapai kekuatan pokok minimum sebagai postur pertahanan yang ideal dan disegani baik pada level regional maupun internasional.[4]Â
Â
Implementasi MEF dilaksanakan melalui empat strategi: rematerialisasi, revitalisasi, relokasi, dan pengadaan. Rematerialisasi menekankan pemenuhan tabel organisasi dan peralatan atau daftar susunan personil dan peralatan sampai 100%; Revitalisasi merupakan peningkatan strata satuan/penebalan satuan yang disesuaikan dengan perkembangan ancaman di wilayah penempatan; Relokasi merujuk pada pengalihan satuan/personil/dari satu wilayah ke wilayah lain yang memiliki potensi tinggi terjadinya berbagai ancaman aktual; Pengadaan berarti pembangunan satuan baru personil dan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista).[5]
Â
Dengan adanya kebijakan MEF di Indonesia, Anggaran alusista Indonesia meningkat hingga mencapai Rp 1.760 triliun, Dikutip dari Tempo, angka sebesar Rp1,76 kuadriliun akan dibelanjakan untuk beberapa hal. Pertama, akuisisi Alpalhankam senilai US$79,0 miliar. Kedua, biaya untuk pembayaran bunga tetap selama 5 tahun Renstra sebesar US$13.39 miliar. Selanjutnya, alokasi untuk dana kontijensi serta pemeliharaan dan perawatan Alpalhankam sebesar US$32,50 miliar.[6]
Â
APAKAH DAMPAK BAGI MILITER INDONESIA DARI KEBIJAKAN MEF?
Â
Dampak yang dapat dirasakan oleh kekuatan militer Indonesia sangat jelas terlihat sepeti diatas seperti kenaikan jumlah anggaran militer Indonesia, kemudian dampak lainnya adalah peremajaan sistem alusista Indonesia, sebagai berikut:
Â
- Kapal Fregat dari Italia
- Â
- TNI telah menandatangai kontrak kerja sama pengadaan 8 unit kapal perang atau fregat dari galangan Italia Fincantieri . Dari penelusuran Bisnis, Fincantieri merupakan salah satu grup pembuat kapal terpenting di dunia.[7]
- Â
- Pesawat Angkut Militer Airbus A400M
- Â
- Dubai Air Show 2021 pada November lalu, Prabowo meneken pembelian dua unit pesawat angkut militer Airbus A400M.[8]
- Â
- Pesawat Tempur Dasault Rafale
- Â
- Kemenhan diketahui telah membeli enam unit pesawat tempur Dasault Rafale produksi perusahaan Prancis, Dassault Aviation. Hal ini disampaikan dalam keterangan resmi, Kamis (10/2/2022). Â [9]