Mohon tunggu...
Adeline Alicia Kristiani
Adeline Alicia Kristiani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - SMA Pangudi Luhur II Servasius

-

Selanjutnya

Tutup

Book

Resensi Novel "Shadow and Bone" (Bayang dan Belulang) karya Leigh Bardugo.

17 Maret 2024   14:49 Diperbarui: 17 Maret 2024   15:00 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul                              : Shadow and Bone (Bayang dan Belulang)

Penulis                          : Leigh Bardugo

Penerjemah                 : Reni Indardini

Bahasa                           : Indonesia

Penerbit                        : Kepustakaan Populer Gramedia

Tahun Terbit              : 2019

Nomor ISBN               : 978-602-481-229-4

Jumlah Halaman      : 380 hlm. + ix

Ukuran Buku              : 13,5 x 20 cm

Harga Buku                : Rp. 115.000

          Novel "Shadow and Bone" yang merupakan buku pertama dalam seri Grisha Trilogy ini, menceritakan seorang gadis yatim piatu bernama Alina Starkov. Alina sedari kecil di asuh oleh Duke Keramsoz. Ia hidup ditemani sahabatnya yaitu, Malyen Oretsev, yang juga tinggal di Keramzin, panti asuhan untuk korban perang. Setelah mereka dewasa, Alina dan Mal ditugaskan untuk pergi ke Selubung Bayangan karena suatu pekerjaan. Selubung Bayangan atau biasa di sebut "Nirlaut" ini merupakan laut buatan Sang Kelam yang konon terbuat dari rasa benci dan kekejaman yang luar biasa. Laut ini di huni oleh Volcra, makhluk bersayap dan bergigi tajam yang siap menghabisi manusia.

          Tiba saatnya, hari Alina dan Mal serta seluruh tim mereka untuk menyebrangi Selubung Bayangan. Seperti yang di duga, Volcra datang mengerumuni kapal mereka dan siap menguliti tubuh mereka. Namun, sebuah keajaiban muncul. Keajaiban yang mematahkan asumsi bahwa Alina adalah seorang yatim piatu biasa yang tidak memiliki sesuatu yang istimewa dalam dirinya... Setidaknya itu yang dia pikirkan.

          Alina dan Mal, terbangun dari kondisi tak sadarkan diri dan mendapati bahwa mereka sudah berada di tangan Sang Kelam. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi di Selubung Bayangan, mereka hanya mengingat cahaya yang sangat terang menyelimuti seisi kapal.

          Sang Kelam menemukan bahwa cahaya itu berasal dari Alina. Alina secara tak terduga mengungkapkan kekuatan magis yang luar biasa, tanpa menyadari bahwa kekuatannya akan mengubah segalanya.

          Ketika kekuatan magis Alina terungkap, sebagai langkah pertama dalam menyelamatkan negerinya, dia harus menavigasi kabar politik dan bahaya fisik sambil belajar memahami kekuatannya yang baru ditemukan. Kekuatan itu membawa Alina ke dunia Grisha, para penyihir elit yang diberkati dengan kemampuan untuk memanipulasi elemen alam. Di sini, Alina menemukan dirinya dalam pelatihan untuk menguasai kekuatannya yang baru ditemukan, di bawah bimbingan Sang Pengajar Grisha, yaitu Sang Kelam.

          Namun, kekuatan Alina bukan hanya merupakan anugerah, tetapi juga menjadi sasaran dalam pertempuran antara kebaikan dan kejahatan. Banyak tokoh yang mempunyai motif masing-masing untuk menjalin hubungan dengan Alina. Ia akan dipertemukan dengan banyak orang yang entah ingin membantunya bertumbuh atau sebaliknya. Sementara itu, Alina merasa terpikat oleh dunia baru yang menjanjikan kekuatan dan hidup terhormat, namun dia harus belajar untuk membedakan antara sekutu dan musuh. Sejak kekuatannya diketahui, ia mulai bekerja di bawah kendali Sang Kelam yang penuh ambisi. Sejak saat itu, kehidupan Alina sebagai Grisha Pemanggil Matahari pun di mulai...

          "Jadi, aku tawanan Sang Kelam?"

          "Kau di bawah perlindungannya."

          "Apa bedanya?"

          "Berdoa saja semoga kau tidak perlu mengalaminya sendiri."

          (Shadow and Bone, hlm. 54)

Nah, guys.. Sudah penasaran bagaimana cerita selanjutnya?!

Eitss, sebelum itu, mari kita review sedikit mengenai novel seri pertama Trilogy Grisha berjudul "Shadow and Bone."

          Meskipun buku karya Leigh Bardugo ini merupakan terjemahan dari karya aslinya. Bahasa Indonesia yang digunakan buku ini sangat mudah dipahami. Memiliki alur cerita yang sederhana dan cepat juga selalu membuat penasaran. Misalnya, ketika menggambarkan pengenalan latar belakang Alina yang dijelaskan dengan singkat namun juga membuat pembaca mengerti. Sampai saat penulis dengan lihainya mengantarkan pembaca langsung kepada isi ceritanya.

          Dalam isi ceritanya, buku ini memuat banyak tokoh yang menarik dan kompleks. Seperti tokoh Ana Kuya, yang pernah mendidik Alina dan Mal semasa mereka berada di panti asuhan. Marie dan Nadia, sepasang Grisha yang gemar bergosip. Genya, sahabat terdekat Alina. Botkin, Baghra, Ivan, David, Zoya, Alexei, Eva, Mikhael, dan masih banyak lagi yang memberikan 'perasa' dalam isi cerita. Namun, ada beberapa tokoh tambahan yang karakternya tidak didalami dengan sempurna. Misalnya, tokoh David, Eva dan Mikhael yang muncul beberapa kali dalam cerita, dengan beberapa dialog, dan tidak didalami bagaimana watak, juga latar belakangnya. Sehingga, pembaca kurang mendalami karakter dari tokoh tambahan yang ada di dalam buku.

Sumber: https://images.app.goo.gl/ydhjzvi9CCYNcn3JA
Sumber: https://images.app.goo.gl/ydhjzvi9CCYNcn3JA

          Di buku ini ada bagian yang sangat menarik untuk pembaca, yaitu peta negara Ravka (peta negara yang di tinggali tokoh). Sehingga, ketika pengarang menceritakan perjalanan tokoh dari satu tempat ke tempat lain, kita dapat tahu ia di daerah mana dan adakah karakteristik di daerah itu. Seperti adakah rusa jantan Morozova di Tsibeya? Atau adakah Volcra di daerah tersebut? Kita dapat mengetahuinya dengan ilustrasi pada peta di bagian awal buku.

          Buku Shadow and Bone ini, lebih berfokus terhadap ceritanya. Jadi, wujud tokoh atau latar tempat yang diceritakan tidak spesifik diilustrasikan dalam bentuk gambar. Namun, hanya digambarkan dengan kata-kata. Seperti, kutipan dalam buku yang berbunyi "Tapi lelaki yang duduk di panggung kelihatannya tidak jauh lebih tua daripada aku. Dia berwajah lancip rupawan, berambut hitam tebal, dan bermata kelabu jernih yang berkilauan seperti kuarsa." (Shadow and Bone, hlm. 40). Sehingga, pembaca dapat menerka dan berimajinasi bagaimana sosok yang digambarkan tersebut atau bagaimana suasana yang diceritakan penulis.

          Buku ini, direkomendasikan untuk pembaca yang menyukai genre fantasi yang menegangkan. Ide ceritanya fresh dan menarik, karena saya pun baru menemukan cerita fantasi dengan alur seperti ini. Namun, buku ini tidak disarankan untuk anak-anak, karena ada beberapa adegan dewasa.

Nah, teman-teman, setelah mengenal sedikit tentang buku novel "Shadow and Bone," apa teman-teman semakin tertarik untuk membaca buku karya Leigh Bardugo ini? Teman-teman dapat menemukannya di toko buku maupun situs belanja online. Dan novel Shadow and Bone ini, juga sudah memiliki series adaptasi yang disiarkan di Netflix, lho! Jadi, teman-teman dapat memilih dari antara kedua aktivitas tersebut yang cocok bagi teman-teman untuk menikmati kisah Shadow and Bone yang telah disajikan...

Happy reading and watching, guys!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun