Mohon tunggu...
Adelina Laowo
Adelina Laowo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Rokok

30 Januari 2018   11:57 Diperbarui: 30 Januari 2018   12:07 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

          Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun daun tembakau yang telah dicacah. Ada dua jenis rokok yaitu rokok yang berfilter dan rokok yang tidak berfilter. Filter pada rokok terbuat dari bahan busa selaput sintesis yang berfungsi menyaring nikotin. Rokok juga merupakan benda beracun yang member efek santai dan sugesti merasa lebih jantan. 

Namun dibalik kegunaan atau manfaat yang tidak seberapa itu terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang disekitaran perokok atau tidak perokok. Kebanyakan perokok merupakan dari kalangan orangtua maupun remaja, namun juga sudah begitu banyak anak sekolahan yang merokok dan bahkan merokok sudah merajalela di kalangan anak masih dibawah umur dan yang paling disayangkan, bukan hanya laki-laki yang merokok namun juga sudah banyak wanita yang sudah merokok.

          Untuk pertama kalinya manusia merokok adalah suku bangsa Indian di Amerika untuk kebutuhan ritual memuja roh. Pada abad 16, para penjajah eropa ikut mencoba-coba merokok ketika menjajah amerika dan membawa tembakau ke eropa dan menjadi kebiasaan di eropa dengan tujuan bersenang senang. Abad 17, para pedagang spanyol masuk ke turki dan saat dan mulai saat itu kebiasaan merokok mulai masuk ke Negara islam sehingga tersebar di Negara Indonesia. Perokok merokok dapat disebabkan oleh banyak factor yang membuat stress atau kepikiran sehingga mereka merokok dengan tujuan untuk menenangkan pikiran dan ersenang senang. Contoh factor yang mendorong seseorang untuk merokok, misalnya :

 1.Factor orangtua dan keluarga yang kurang harmonis atau kurang diperhatikan

2.Factor pengaruh teman sekitar yang merupakan perokok

3.Factor diri sendiri yang ingin selalu ingin tau, dan yang lainnya.

             Perokok yang terobsesi atau kecanduan terhadap rokok tanpa memikirkan dampak buruk bagi kesehatan tubuhnya, seperti penyakit serangan jantung, kanker mulut, kanker paru-paru, ganguan kehamilan dan janin, dan masih banyak lagi penyakit yang kemungkinan akan menyerang tubuh. Dengan banyaknya bahan rokok yang dicampurkan dan reaksi kimia seperti daun tembakau kering, kertas dan zat perasa yang dapat dibentuk dari unsure karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N) dan Sulfur (S)serta unsure unsure lain yang berjumlah kecil membuat para perokok terlena dan tersugesti. 

Cara mengatasi kecanduan merokok dapat dilakukan dengan meminum banyak air putih, mengkomsumsi sayuran, buah-buahan setiap kali timbul keingina ingin merokok, berolahraga, menyibukkan diri, memikirkan hal-hal yang menyenangkan, memijit daerha punggung dan leher, kemudian tarik nafas dalam dalam dan masih banyak lagi cara yang dapat dilakuka. Rokok merupakan suatu zat kimia yang sangat berbahaya bagi perokok maupn orang yang berada disekitar perokok karena orang yang tidak merokok lebih banyak mengisap asap rokok daripada perokok. Rokok lebih banyak dampak negatifnya dibandingkan dampak positifnya di kalangan masyarakat luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun