Mohon tunggu...
Adelia Virgita
Adelia Virgita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Saya merupakan mahasiswa Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bawang Dayak: Rahasia Kesehatan yang Tersembunyi

24 Desember 2024   01:00 Diperbarui: 24 Desember 2024   00:43 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bawang dayak, seringkali dianggap remeh karena ukurannya yang kecil, ternyata menyimpan segudang manfaat bagi kesehatan tubuh. Tanaman asli Indonesia ini, khususnya Kalimantan, telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional dan kini semakin populer karena khasiatnya yang luar biasa.

Apa itu Bawang Dayak?

Bawang dayak atau dalam bahasa ilmiah dikenal sebagai Eleutherine bulbosa adalah tanaman umbi-umbian yang banyak tumbuh di wilayah Kalimantan, khususnya di daerah-daerah hutan. Walaupun namanya mengandung kata "bawang", bentuknya jauh lebih kecil dibandingkan bawang merah yang biasa kita konsumsi. Tanaman ini telah lama digunakan oleh masyarakat setempat sebagai obat tradisional karena memiliki beragam manfaat bagi kesehatan. Bawang dayak tumbuh subur di daerah yang memiliki iklim tropis, seperti di hutan-hutan Kalimantan. Tanaman ini menyukai tempat yang teduh dan tanah yang kaya humus. Selain di Indonesia, bawang dayak juga dapat ditemukan di beberapa negara Asia Tenggara lainnya.

Ciri-ciri Bawang Dayak

  • Umbi: Bagian yang paling sering digunakan adalah umbinya. Bentuknya bulat hingga lonjong, berukuran kecil, dan berwarna putih kekuningan.
  • Daun: Daun bawang dayak berbentuk panjang dan lancip, mirip dengan daun bunga anggrek tanah.
  • Batang: Batangnya relatif pendek dan tegak.
  • Akar: Memiliki akar serabut yang cukup kuat untuk menopang tanaman.

Manfaat Bawang Dayak untuk Kesehatan

  • Menurunkan tekanan darah : Manfaat bawang dayak dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Sebab bawang ini mengandung senyawa alisin yang bisa menurunkan tekanan darah.
  • Mencegah infeksi bakteri : Bawang dayak memiliki sifat antibakteri yang baik sehingga dapat dimanfaatkan untuk mencegah penyakit akibat infeksi bakteri. Penelitian menyebutkan bahwa ekstrak etanol bawang dayak dapat melawan bakteri patogen bernama Staphylococcus aureus yang dapat mengakibatkan berbagai infeksi.
  • Membantu Mengobati Bisul dan Penyakit Kulit : Umbi bawang dayak berkhasiat untuk membantu mengatasi bisul maupun penyakit kulit. Cara penggunaannya, bisa dengan menempelkan parutan umbi bawang dayak di daerah yang terluka (Galingging, 2009).
  • Mencegah diabetes : Kandungan eleutherol, eleuthocide A, dan eleutherinoside B pada bawang dayak memiliki sifat antidiabetes. Kandungan tersebut dapat menurunkan kadar glukosa darah. Dengan begitu, kamu akan terhindar dari risiko penyakit diabetes.
  • Melawan radikal bebas : Bawang dayang mengandung triterpenoid, polifenol, dan flavonoid yang berperan sebagai antioksidan. Dengan mengonsumsi bawang dayak, maka tubuh dapat melawan paparan radikal bebas yang berpotensi merusak sel-sel dalam tubuh.
  • Meningkatkan kesehatan tulang : Penelitian menyebutkan bahwa ekstrak etanol pada bawang dayak dapat meningkatkan kepadatan dan bobot tulang. Dengan mengonsumsinya, risiko penyakit tulang, seperti osteoporosisdapat dicegah.
  • Mempertahankan kadar kolesterol normal : Kandungan eleutherinol dalam bawang dayak pasalnya mampu menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida, dan kolesterol LDL "jahat" di dalam darah. Dengan mengonsumsi bawang dayak, maka dapat mempertahankan kolesterol dalam kadar normal.

Cara Mengolah Bawang Dayak

  • Dimasak : Bawang dayak bisa ditambahkan ke dalam masakan seperti tumisan, sayur, sup atau kari. Selain itu, cocok dipadukan dengan udang, ikan, unggas, daging sapi, terasi asam, dan sebagainya.
  • Diseduh : Cuci 3-4 buah bawang dayak sampai bersih. Kemudian iris bawang dayak sampai menjadi potongan tipis. Seduh bawang dayak dengan satu gelas air mendidih dan bisa dinikmati. Dapat dipadukan dengan gula merah, jahe, serai, atau lemon sebagai pelengkap.
  • Dibuat manisan : Cuci bawang dayak lalu potong akar dengan ketebalan 1-2 mm. Kemudian kukus selama 5 menit dan buat larutan gula (gula ditambah air, perbandingan 1:1), dimasak sampai kental dan sambil diaduk-aduk. Masukkan potongan bawang dayak ke dalam larutan gula yang telah dibuat. Aduk dan tunggu bawang dayak sampai kering sampai ditandai dengan adanya kristal gula dan siap untuk dikonsumsi.

Salah satu studi yang dimuat dalam jurnal Food Science & Nutrition berhasil menemukan kandungan nutrisi bawang dayak dalam bentuk kering, yaitu :

  • Senyawa flavonoid dalam umbi bawang dayak sebanyak 4,5 miligram dalam setiap 100 gram.
  • Senyawa flavonoid dalam daun bawang dayak sebanyak 3,5 miligram untuk setiap 100 gram.
  • Senyawa flavonoid pada bagian bunganya sebanyak 11 miligram untuk setiap 100 gram.

Bawang dayak bisa tumbuh dan beradaptasi di semua iklim maupun jenis tanah dengan waktu panen relatif singkat, yaitu sekitar 3-4 bulan. Oleh karena itu, bawang dayak sejatinya mudah dikembangkan dalam skala besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun