Perkembangan teknologi keuangan atau fintech dalam beberapa tahun terakhir benar-benar mengubah cara kita bertransaksi, mulai dari perbankan hingga dunia game. Sekarang, fintech sudah masuk ke industri game dan membuka peluang baru untuk para pemain dan pengembang untuk memperluas pasarnya. Salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan teknologi blockchain dan Non-Fungible Token (NFT) sebagai alat pembayaran di dalam game. Teknologi ini bukan hanya bikin transaksi jadi lebih transparan dan fleksibel, tapi juga menawarkan kesempatan investasi bagi para pemain lewat kepemilikan aset digital.
Dengan hadirnya teknologi Web3, game berbasis blockchain tumbuh dengan cepat dan semakin banyak diterima oleh masyarakat. Blockchain jadi metode pembayaran sekaligus alat untuk pemain memiliki item-item digital di dalam game yang bernilai ekonomi. Item-item ini bisa diperjualbelikan di pasar terbuka, jadi pemain bisa mendapatkan tambahan penghasilan.Â
1. Blockchain dan Game: Kombinasi yang Menjanjikan
Blockchain bikin transaksi di dalam game jadi lebih aman dan transparan, sesuatu yang susah didapat dengan teknologi tradisional. Menurut laporan DappRadar, game berbasis blockchain sekarang menyumbang sekitar 34% dari seluruh aktivitas aplikasi terdesentralisasi, dengan lebih dari 1,1 juta pengguna aktif harian. Platform seperti WAX bahkan jadi blockchain gaming nomor satu, berhasil menarik lebih dari tiga juta dompet baru dan mencatatkan 4,7 miliar transaksi di dalam game sepanjang tahun. Ini bukti bahwa blockchain bisa memberikan nilai tambah untuk para pemain dengan menyediakan platform di mana mereka bisa benar-benar memiliki item digital.
Kesuksesan blockchain dalam dunia game juga didukung oleh platform game populer. Sekarang, Google Play Store, iOS App Store, dan Epic Games Store sudah mulai menerima game berbasis Web3, yang menunjukkan bahwa teknologi blockchain makin diterima secara global. Ini menandakan adopsi teknologi Web3 tidak hanya diminati oleh penggemar kripto, tapi juga sudah masuk ke dalam dunia gaming pada umumnya.
2. Keuntungan NFT bagi para pemain
NFT membuat pemain bisa memiliki aset digital yang unik, seperti skin karakter, senjata, atau bahkan lahan virtual dalam game. Di pasar NFT, item-item ini punya nilai yang bisa diperjualbelikan, menciptakan ekosistem di mana pemain tidak hanya bisa menikmati game, tapi juga berinvestasi di dalamnya. Contohnya, Gods Unchained mencatat volume perdagangan sampai $209 juta dengan 4,71 juta penjualan, menjadikannya salah satu koleksi NFT game yang paling laris tahun ini.
Meskipun volume perdagangan Ethereum turun 80% dari tahun lalu, Ethereum masih menjadi yang terdepan dalam perdagangan NFT di dalam game dengan nilai $347 juta. Sementara itu, Immutable X berhasil menggandakan volume perdagangannya, menunjukkan kalau NFT bukan hanya trend sesaat, tapi bisa menjadi cara utama untuk pemain mengamankan aset digital mereka dalam jangka panjang. Pemain bisa mengumpulkan item langka yang punya nilai ekonomi dan memperdagangkannya di platform luar seperti OpenSea. Ini tentu membuka peluang bagi pemain untuk menghasilkan pendapatan tambahan dari game yang mereka mainkan.
3. Move-to-Earn: Bermain dan Berolahraga
Selain NFT, ada juga konsep baru yang sedang booming di dunia game blockchain, yaitu "move-to-earn." Game seperti Klaytn dan Near menggunakan konsep ini, di mana pemain bisa mendapatkan hadiah digital dengan beraktivitas fisik di dunia nyata. Contohnya, aplikasi seperti Sweat Economy dan SuperWalk memberikan imbalan kepada pemain berupa aset digital atau token kripto saat mereka berjalan atau berolahraga. Ini menunjukkan kalau game blockchain tidak hanya menawarkan pengalaman bermain yang seru, tapi juga bisa bikin pemain jadi lebih sehat dan mendapatkan hadiah tambahan.
Di Asia dan Amerika Serikat, tren move-to-earn ini berhasil menarik minat pemain yang ingin menggabungkan hobi bermain game dengan gaya hidup sehat. Selain itu, konsep ini juga bisa membuka peluang kolaborasi dengan industri kesehatan dan kebugaran, sehingga bisa memperluas pasar lebih jauh.
4. Tantangan Monetisasi dan Privasi di Dunia Game
Meski prospek fintech di dunia game sangat menjanjikan, para pengembang game tetap harus menghadapi berbagai tantangan, terutama soal monetisasi dan privasi. Laporan Newzoo memperkirakan bahwa pasar global game akan mencapai pendapatan $187,7 miliar pada tahun 2023, di mana kontribusi terbesar berasal dari game mobile. Tapi, kebijakan privasi baru yang diterapkan Apple dan Google di platform mereka membuat para pengembang harus memikirkan strategi baru untuk menggaet pengguna.
Kebijakan yang lebih ketat ini memaksa pengembang game untuk lebih kreatif dalam menarik dan mempertahankan pemain. Banyak pengembang yang sekarang fokus pada game berbasis langganan atau live service, dimana pemain bisa menikmati konten baru secara berkala. Game seperti Fortnite dan Rocket League adalah contoh sukses dari pendekatan ini, yang bisa menghasilkan pendapatan terus-menerus dan meningkatkan loyalitas pemain.
5. Ancaman Keamanan Siber dalam Gaming
Seiring dengan semakin banyaknya adopsi blockchain dan NFT dalam game, isu keamanan siber jadi semakin penting. Menurut laporan Kaspersky, lebih dari 4 juta upaya serangan siber terhadap game online terdeteksi dalam setahun terakhir. Minecraft jadi salah satu target utama, dengan lebih dari 130 ribu pemain yang terdampak. Serangan ini biasanya berupa malware yang menyamar sebagai aplikasi populer untuk mencuri data dan aset digital pemain.
Peningkatan risiko pencurian data dan peretasan ini memaksa industri game untuk memperkuat sistem keamanan mereka. Pemain juga diingatkan untuk selalu mengunduh game dari toko resmi seperti Steam, Google Play, atau App Store, dan berhati-hati terhadap link atau unduhan yang tidak dikenal. Mengingat nilai ekonomi aset di dalam game semakin tinggi, keamanan harus jadi prioritas untuk semua pihak.
6. Investasi di Sektor Game Blockchain dan Metaverse
Di tengah banyaknya tantangan, investasi di sektor game berbasis blockchain dan metaverse tetap menunjukkan tren positif. Meski total investasi turun dari $7,6 miliar ke $2,9 miliar pada tahun 2023, para investor tetap melihat potensi besar di sektor ini, terutama di Asia. Animoca Brands adalah salah satu investor utama yang terus berinvestasi dalam proyek game Web3 dan berhasil mengumpulkan lebih dari $60 juta untuk mendukung berbagai proyek menarik.
Tren investasi ini memperlihatkan kalau para investor masih optimis dengan masa depan game blockchain. Fokus pada pengembangan infrastruktur dan kualitas game jadi strategi penting untuk memastikan pertumbuhan jangka panjang di industri ini. Proyek seperti Abyss World di ekosistem Sui jadi salah satu bukti bahwa masih ada dukungan kuat untuk pengembangan game AAA berbasis blockchain.
Kesimpulan
Perkembangan fintech lewat adopsi blockchain dan NFT telah membuka jalan baru dalam industri game, menciptakan dunia game yang lebih beragam dan inovatif. Game berbasis Web3 kini menawarkan lebih dari sekadar hiburan; mereka juga memungkinkan pemain untuk memiliki aset digital yang bernilai dan menghasilkan pendapatan tambahan. Namun, keamanan siber dan tantangan privasi tetap harus jadi perhatian utama bagi pengembang dan pemain.
Dengan dukungan dari investor dan pengembang besar, masa depan game berbasis blockchain tampak menjanjikan. Tapi, diperlukan pendekatan yang hati-hati untuk mengatasi tantangan yang ada, seperti peningkatan kesadaran akan keamanan siber dan inovasi monetisasi. Game berbasis blockchain dan NFT kini bukan hanya sekadar tren, tapi sudah jadi bagian dari masa depan dunia game, di mana hiburan dan keuntungan bisa berjalan beriringan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI