Mohon tunggu...
Adelia Tiara
Adelia Tiara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

INFP or ISFP

Selanjutnya

Tutup

Cryptocurrency

Fintech dalam Dunia Gaming: Blockchain dan NFT, Masa Depan Transaksi pada Game!

26 Oktober 2024   12:34 Diperbarui: 26 Oktober 2024   17:27 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cryptocurrency. Sumber ilustrasi: FREEPIK

4. Tantangan Monetisasi dan Privasi di Dunia Game

Meski prospek fintech di dunia game sangat menjanjikan, para pengembang game tetap harus menghadapi berbagai tantangan, terutama soal monetisasi dan privasi. Laporan Newzoo memperkirakan bahwa pasar global game akan mencapai pendapatan $187,7 miliar pada tahun 2023, di mana kontribusi terbesar berasal dari game mobile. Tapi, kebijakan privasi baru yang diterapkan Apple dan Google di platform mereka membuat para pengembang harus memikirkan strategi baru untuk menggaet pengguna.

Kebijakan yang lebih ketat ini memaksa pengembang game untuk lebih kreatif dalam menarik dan mempertahankan pemain. Banyak pengembang yang sekarang fokus pada game berbasis langganan atau live service, dimana pemain bisa menikmati konten baru secara berkala. Game seperti Fortnite dan Rocket League adalah contoh sukses dari pendekatan ini, yang bisa menghasilkan pendapatan terus-menerus dan meningkatkan loyalitas pemain.

5. Ancaman Keamanan Siber dalam Gaming

Seiring dengan semakin banyaknya adopsi blockchain dan NFT dalam game, isu keamanan siber jadi semakin penting. Menurut laporan Kaspersky, lebih dari 4 juta upaya serangan siber terhadap game online terdeteksi dalam setahun terakhir. Minecraft jadi salah satu target utama, dengan lebih dari 130 ribu pemain yang terdampak. Serangan ini biasanya berupa malware yang menyamar sebagai aplikasi populer untuk mencuri data dan aset digital pemain.

Peningkatan risiko pencurian data dan peretasan ini memaksa industri game untuk memperkuat sistem keamanan mereka. Pemain juga diingatkan untuk selalu mengunduh game dari toko resmi seperti Steam, Google Play, atau App Store, dan berhati-hati terhadap link atau unduhan yang tidak dikenal. Mengingat nilai ekonomi aset di dalam game semakin tinggi, keamanan harus jadi prioritas untuk semua pihak.

6. Investasi di Sektor Game Blockchain dan Metaverse

Di tengah banyaknya tantangan, investasi di sektor game berbasis blockchain dan metaverse tetap menunjukkan tren positif. Meski total investasi turun dari $7,6 miliar ke $2,9 miliar pada tahun 2023, para investor tetap melihat potensi besar di sektor ini, terutama di Asia. Animoca Brands adalah salah satu investor utama yang terus berinvestasi dalam proyek game Web3 dan berhasil mengumpulkan lebih dari $60 juta untuk mendukung berbagai proyek menarik.

Tren investasi ini memperlihatkan kalau para investor masih optimis dengan masa depan game blockchain. Fokus pada pengembangan infrastruktur dan kualitas game jadi strategi penting untuk memastikan pertumbuhan jangka panjang di industri ini. Proyek seperti Abyss World di ekosistem Sui jadi salah satu bukti bahwa masih ada dukungan kuat untuk pengembangan game AAA berbasis blockchain.

Kesimpulan

Perkembangan fintech lewat adopsi blockchain dan NFT telah membuka jalan baru dalam industri game, menciptakan dunia game yang lebih beragam dan inovatif. Game berbasis Web3 kini menawarkan lebih dari sekadar hiburan; mereka juga memungkinkan pemain untuk memiliki aset digital yang bernilai dan menghasilkan pendapatan tambahan. Namun, keamanan siber dan tantangan privasi tetap harus jadi perhatian utama bagi pengembang dan pemain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cryptocurrency Selengkapnya
Lihat Cryptocurrency Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun