Mohon tunggu...
Adelia inessimbolon
Adelia inessimbolon Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya mahasiswa dari unika dengan hobi berpariwisata

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Veganisme dan Pengaruhnya terhadap Lingkungan Sekitar

10 Juni 2024   21:50 Diperbarui: 10 Juni 2024   23:05 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa itu veganisme? Veganisme adalah filosofi dan cara hidup yang berupaya mengecualikan sejauh mungkin dan dapat dilakukan segala bentuk eksploitasi, dan kekejaman terhadap, hewan untuk makanan, pakaian, atau tujuan lainnya; dan lebih luas lagi, mendorong pengembangan dan penggunaan bahan-bahan alternatif yang tidak berasal dari hewan untuk kepentingan hewan,manusia dan lingkungan. Dalam istilah makana, hal ini menunjukkan membuang semua produk yang seluruhnya atau sebagian berasal dari hewan.

Meskipun pola makan vegan telah didefinisikan sejak awal berdirinya Masyarakat Vegan pada tahun 1944, oleh Donald Watson dan anggota pendiri kami. Baru pada tahun 1949 sebelum Leslie J Cross menunjukkan bahwa masyarakat tidak memiliki definisi tentang veganisme. Dia menyarankan “prinsip emansipasi hewan dari eksploitasi manusia”. Hal ini kemudian diklarifikasi sebagai “untuk mengupayakan diakhirinya pemanfaatan hewan oleh manusia untuk makanan, komoditas, pekerjaan, perburuan, pembedahan makhluk hidup, dan semua penggunaan lain yang melibatkan eksploitasi kehidupan hewan oleh manusia”.

Perkumpulan ini pertama kali didaftarkan sebagai badan amal pada bulan Agustus 1964 tetapi asetnya kemudian dipindahkan ke badan amal baru ketika organisasi tersebut juga menjadi perseroan terbatas pada bulan Desember 1979. Definisi veganisme dan objek amal masyarakat diubah dan disempurnakan selama bertahun-tahun. Pada musim dingin 1988, definisi saat ini mulai digunakan meskipun ungkapannya sedikit berubah selama bertahun-tahun.

Lalu kiranya apa pengaruh veganisme pada lingkungan sekitar, dalam banyak hal veganisme memiliki pengaruh yang beragam terhadap kerukunan di linkungan sekitar, ada beberapa aspek yang mungkin mempengruhi

Peningkatan Kesadaran Lingkungan, Veganisme sering kali dipilih karena alasan lingkungan, di mana pengikut vegan mengurangi konsumsi produk hewani untuk mengurangi jejak karbon dan dampak lingkungan. Hal ini dapat memicu kesadaran lingkungan lebih luas di lingkungan sekitar dan mendorong tindakan berkelanjutan.

Peningkatan Keterbukaan dan Toleransi, Pengikut veganisme sering kali memiliki keyakinan yang kuat terkait hak-hak hewan dan lingkungan. Hal ini dapat memunculkan diskusi yang positif dan membangun keterbukaan serta toleransi terhadap perbedaan pandangan di antara anggota masyarakat. Veganisme berhubungan dengan beberapa toleransi yaitu toleransi terhadap perbedaan pilihan makanan, toleransi terhadap kebudayaan dan tradisi, dimana veganisme dapat memperluas pemahaman seseorang tentang keberagaman budaya dan tradisi makanan di berbagai komunitas, serta toleransi terhadap pandangan dan nilai.

Pengenalan Alternatif Makanan, Pengikut veganisme sering mencari alternatif makanan nabati yang sehat dan bergizi. Hal ini dapat memperkenalkan variasi makanan baru yang sehat bagi lingkungan sekitar dan memperluas pilihan makanan yang dapat dinikmati bersama. Veganisme juga mendorong inovasi dalam industri makanan dengan pengembangan alternatif nabati yang lezat dan bergizi, seperti susu nabati, daging nabati, dan produk-produk vegan lainnnya. Hal ini memberikan variasai makanan yang lebih sehat dan ramah linkungan bagi semua orang.

Tantangan dan Perdebatan, Meskipun banyak dampak positif, pengikut veganisme juga dapat menimbulkan tantangan dan perdebatan di lingkungan sekitar terutama jika pandangan mereka bertentangan dengan kebiasaan makan atau budaya lokal. Pemahaman dan dialog yang terbuka dapat membantu mengatasi perbedaan pandangan. Salah satu bentuk perdebatan pengikut veganisme pengurangan produksi daging dan produk hewani berkontribusi besar terhadap emisi gas rumah kaca, deforestasi, dan degradasi lingkungan. Diet vegan dianggap lebih ramah lingkungan. Dalam konsumsi sumber daya veganisme mengurangi penggunaan air dan lahan dibandingkan dengan produksi daging dan produk hewani.

Kolaborasi dalam Kegiatan Sosial, Pengikut veganisme sering kali terlibat dalam kegiatan sosial yang berkaitan dengan lingkungan, kesejahteraan hewan, dan keberlanjutan. Kolaborasi dalam kegiatan sosial semacam ini dapat memperkuat rasa persatuan dan kerukunan di lingkungan sekitar.

Penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki hak untuk memilih pola makan yang sesuai dengan nilai dan keyakinannya. Memahami dan menghargai perbedaan pandangan dapat membantu memperkuat kerukunan di lingkungan sekitar. Karena beberapa orang berpendapat bahwa pilihan makanan sangat pribadi dan tidak seharusnya menjadi arena debat atau paksaan, itulah sebabnya penting untuk menghargai pendapat ataupun selera setiap orang yang pastinya berbeda-beda.

Yang di tulis oleh Adelia Ines Simbolon, dan dosen pembimbing Ica Karina SH.,M.Hum

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun