Seperti yang kita ketahui Pancasila merupakan dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia yang bersifat terbuka, artinya "nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat selalu mengikuti perkembangan zaman atau biasa disebut fleksibel/dinamis." Ideologi berasal dari bahasa Yunani yaitu idea dan logos. Idea berarti "gagasan, konsep dan cita-cita" Sedangkan Logos berarti "Ilmu".
 Definisi ideologi menurut beberapa ahli diantaranya yaitu :Â
Descartes, Ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia.Â
Antoine Destutt de Tracy menggunakan istilah ideologi sebagai suatu studi tentang asal mula, hakikat, dan perkembangan ide-ide manusia, atau yang sudah dikenal sebagai "Science of Ideas".
Encyclopedia International, Pengertian ideologi adalah sistem gagasan dan keyakinan serta sikap yang didasari oleh cara hidup dalam kelompok, kelas, dan masyarakat tertentu.
Secara keseluruhan definisi menurut para ahli dapat disimpulkan, Ideologi adalah ilmu pengetahuan tentang ide-ide (the science of ideas), cita-cita, nilai-nilai dasar, dan keyakinan-keyakinan yang dijunjung tinggi sebagai pedoman oleh suatu kelompok masyarakat.Â
Yang dimaksud suatu masyarakat disini bukan hanya "entitas" kecil atau sebuah organisasi namun suatu "konsensus"  untuk menemukan jati diri dalam mencapai cita-cita bersama. Seperti halnya ideologi Pancasila yang bersifat fleksibel yaitu  mengikuti perkembangan zaman.Â
Contoh sederhananya dapat kita lihat pada perkembangan teknologi saat ini, Dimana Indonesia tidak mau tertinggal oleh perkembangan teknologi yang telah mengubah banyak aspek kehidupan, termasuk dalam bidang pemerintahan yang memungkinkan pelayanan publik menjadi lebih baik, cepat, dan efisien seperti pembuatan KTP, NPWP,pajak dan urusan layanan masyarakat lainnya yang bersangkutan dengan pemerintah dilakukan secara online.
 Contoh lain dari fleksibilitas Pancasila dalam konteks teknologi adalah penggunaan media sosial untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi, mengungkapkan pendapat, kampanye dan masih banyak lagi untuk membantu mempermudah mewujudkan cita-cita bangsa menjadi negara maju seperti negara lainnya.
Mengapa kita sebagai mahasiswa harus memahami ideologi pancasila sebagai dasar negara?
Alasannya karena dengan belajar ideologi diharapkan kita sebagai generasi penerus bangsa mampu mengimplementasikan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan dengan menanamkan nilai-nilai pancasila tersebut merupakan bentuk mempertahankan identitas nasional.Â
Selain itu, Pancasila dilatarbelakangi oleh hasil dari sidang BPUPKI pertama yang beragendakan menyusun dasar negara Indonesia yang disusun oleh tokoh-tokoh pahlawan di masa proklamasi. Dengan begitu kita juga dapat mengingat para tokoh pahlawan yang telah berjasa untuk negara kita.
Apakah hanya Indonesia yang memiliki ideologi negara?
Tentu tidak, Ada beberapa negara yang memiliki ideologi terbuka, mencakup Liberalisme, Pluralisme, Humanisme, Kosmopolitanisme, dan Feminisme. Negara-negara dengan ideologi terbuka yaitu Belanda, Kanada, Selandia Baru, Swedia, dan Norwegia.Â
Selain itu juga terdapat ideologi tertutup yang meliputi Fasisme, Komunisme Stalinis, Teokrasi, dan Ekstrimisme agama. Negara-negara penganut ideologi tertutup antara lain Korea Utara, Republik Islam Iran, Arab Saudi, dan Turkmenistan.Â
Perbedaan ideologi Pancasila dengan ideologi negara lainnya terletak pada aspek-aspeknya seperti aspek politik-hukum, ekonomi, agama, individu dalam masyarakat, dan ciri khas yang dapat kita lihat pada bagan yang dirumuskan oleh Yadi Ruyadi (2000:9).Â
Contoh bagaimana perbedaan ideologi pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia  dengan ideologi 'Juche' yang dianut oleh negara Korea Utara berdasarkan aspek-aspek yang telah disebutkan yaitu :Â
Korea Utara :Â
Aspek politik : Pembangunan dilakukan secara mandiri (berdikari).
Aspek ekonomi : Membangun industri,pengembangan teknologi serta memperkaya sumber daya untuk mempertahankan perekonomian dalam negara itu sendiri.
Aspek individu dalam masyarakat : Condong menutup diri dan individualis.
Aspek agama : Atheis atau tidak melibatkan religius dalam kehidupan meskipun konstitusi menjamin kebebasan beragama, Namun menurut data yang ada terdapat 64% penduduknya tidak memiliki agama.
Ciri khas : Berada di bawah pimpinan yang bersifat diktator  totaliter berpaham Stalinis.
Indonesia :Â
Aspek politik : Pembangunan negara dilakukan secara demokrasi dan bermusyawarah.
Aspek ekonomi : Menjalin kerja sama dengan negara lain untuk meningkatkan perekonomian, baik dalam bidang pertambangan, pertanian, maupun pariwisata.
Aspek agama : Kebebasan beragama dimana Indonesia mengakui 6 agama resmiÂ
Aspek individu dalam masyarakat : Saling bergotong royong dan menghargai perbedaan.
Ciri khas : Berpegang teguh pada nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Itulah sedikit gambaran mengenai perbedaan ideologi pancasila dengan ideologi juche. Agar nilai-nilai dalam pancasila tidak luntur, maka kita perlu mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Pengimplementasian dalam kehidupan kampus :Â
Melakukan ibadah sholat bagi kaum muslim saat jam istirahat siang, merupakan pengimplentasian nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.
Saling membantu ketika sedang mengalami kesusahan dalam pemahaman materi tanpa membeda-bedakan ras,agama dan suku merupakan pengimplementasian nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.
Menjaga kerukunan antar teman tanpa mementingkan urusan pribadi merupakan pengimplementasian nilai Persatuan Indonesia.
Saling memberikan pendapat dalam berdiskusi tanpa memaksakan pendapat sendiri kepada orang lain merupakan pengimplentasian nilai Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
Menghormati agama orang lain  merupakan pengimplementasian Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Pemahaman Ideologi bagi anak muda sangatlah penting agar nilai-nilai pancasila tidak mengalami kelunturan dengan cara pengimplementasian dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi di era globalisasi yang dapat membahayakan kedaulatan negara. Maka dari itu pembelajaran pendidikan pancasila diterapkan di bidang pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H