Mohon tunggu...
Adelia Rachma
Adelia Rachma Mohon Tunggu... Relawan - Empowering minds

Tujuan penulisan di blog ini adalah membiasakan untuk membaca dan menanggapi bacaan yang sifatnya sharing dan terbuka

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Menjadi Pendengar yang Baik, Mudah atau Sulit?

18 September 2021   17:45 Diperbarui: 18 September 2021   17:46 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kehadiran social media menjadi sarana untuk sekedar berbagi cerita yang mengakibatkan banyak berbagai komentar yang terpancing akibat kita membagikan cerita di social media yang akhirnya bisa menimbulkan terjalinnya hubungan antar individu. Dari fenomena tersebut, berbagai cara bisa dilakukan untuk menarik perhatian orang lain agar mau mendengarkan cerita kita. 

Salah satu attitude yang baik adalah menjadi pendengar yang baik atau mendengarkan pembicara seseorang dengan penuh perhatian.  Meskipun kenyataanya hanya sedikit orang yang bisa menjadi pendengar yang baik untuk menjadi pendengar orang lain. 

Menjadi pendengar yang baik juga memiliki keuntungan diantaranya kita bisa menjadi di hargai orang lain karena telah menjadi pendengarnya, menyenangkan hati pembicara, dan bisa menumbuhkan rasa menghormati dan menghargai orang yang mendengar pembicaranya.

Walaupun seseorang telah menjadi pemimpin, menjadi pendengar yang baik untuk orang lain juga sangat dibutuhkan. Presiden Amerika ke-28 Woodrow Wilson, pernah mengatakan bahwa " Telinga pemimpin harus berdering dengan suara-suara orang seperti yang kita ketahui, seorang pemimpin adalah seorang yang sangat berpengaruh  dalam kelompoknya". 

Salah satu seni yang memengaruhi  orang lain adalah menjadi pendengar yang baik. Yang dimaksud disini adalah memahami perkataan orang lain dengan seksama, bukan hanya mendengarkan saja. 

Kemampuan mendengarkan dengan baik merupakan kunci untuk memperoleh pengaruh atas orang lain. Berikut ini adalah manfaat menjadi pendengar yang baik :

1. Memperlihatkan respect 

    "Mendengarkan, bukan meniru, mungkin bentuk sanjungan yang paling atas" diucapkan oleh Dr. Joyce Brothers, seorang ahli        psikologi. Saat kita tidak mendengarkan orang lain saat mereka  sedang bercerita, maka sama halnya kita telah memberi kesan bahwa kita tidak menghargai mereka. Tetapi, saat kita mendengarkan orang lain, hal ini menunjukkan kita memperlihatkan bahwa kita peduli kepada mereka.

2. Membangun suatu hubungan

    Sebagaimana ungkapan dari  Dale Carnegie  " Kita bisa memiliki lebih banyak teman dalam dua minggu dengan menjadi pendengar yang baik daripada dua tahun dengan berusaha membuat orang lain tertarik kepada kita" . 

Selain itu, David J Schwartz di dalam bukunya The Magic of Thinking Big, mengatakan bahwa, "Orang besar memonopoli mendengarkan, orang kecil memonopoli percakapan". 

Saat menjadi pendengar yang baik, kita akan mampu berhubungan dengan orang lain dalam berbagai tingkat dan mengembangkan hubungan yang lebih kuat dan mendalam karena kita memenuhi suatu kebutuhan. Hal ini sebagaimana yang diungkapan C.Neil Strait. " Setiap orang memerlukan seseorang yang Ia rasa benar-benar mendengarkan dirinya"

3. Meningkatkan pengetahuan

    "Seorang pendengar yang baik tidak hanya populer dimana-mana, tetapi sudah beberapa  waktu, ia mengetahui sesuatu", itulah yang dikatakan oleh Wilson Minzer. 

Menjadi hal yang sangat menakjubkan saat kita banyak belajar tentang sahabat, keluarga dan pekerjaan dan diri kita sendiri ketika memutuskan untuk mendengarkan orang lain. Berhati-hati agar tidak memposisikan diri kita untuk merasa bahwa kita tahu semua hal. 

Dari paparan diatas tentang manfaat menjadi mendengarkan yang baik. Berikut adalah 10 cara menjadi pendengar yang baik:

1. Memusatkan perhatian kita kepada orang lain yang sedang berbicara dan mendengarkan apa yang dia katakan. 

2. Memandang mata lawan bicara untuk memberikan kesan bahwa kita memperhatikan apa yang diucapkan dengan sungguh-sungguh.

3. Memberikan respon yang bersahabat

4. Berikanlah kesempatan lawan bicara untuk menyelesaiakan apa yang ingin mereka utarakan atau sampaiakan.

5.Jika merasa bosan atau tidak berminat dengan lawan bicara, alihkan pelan-pelan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun