Mohon tunggu...
adelianugroho
adelianugroho Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Mahasiswa semester 3 yang suka dengerin musik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gamifikasi Matematika: Membangun Literasi Digital dan Nilai Humanis Sambil Belajar Menghitung

22 Desember 2024   21:50 Diperbarui: 22 Desember 2024   22:07 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era digital yang serba canggih ini matematika tetap menjadi salah satu mata pelajaran fundamental yang memiliki peran penting dalam membangun kemampuan berpikir kritis dan analitis. Namun, Matematika sering dianggap sebagai subjek yang sulit dan membosankan oleh banyak siswa. Dengan pesatnya perkembangan teknologi, maka perlunya inovasi dalam pembelajaran yang menggabungkan unsur digital. Salah satu inovasi yang semakin populer adalah gamifikasi, yang dapat membuat pembelajaran lebih menarik, interaktif, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Tidak hanya itu, dengan menerapkan konsep ini juga dapat membangun literasi digital siswa. 

Apa itu gamifikasi matematika?

Gamifikasi adalah proses penggunaan elemen-elemen permainan dalam konteks non-permainan. Elemen-elemen ini meliputi poin, lencana, papan peringkat, level, tantangan, narasi, dan penghargaan. Sebagai contoh, dalam beberapa aplikasi gamifikasi matematika, siswa harus memecahkan soal-soal matematika untuk mencapai level berikutnya dalam permainan. Proses ini membuat pembelajaran matematika lebih menyenangkan sekaligus menantang, sehingga siswa lebih termotivasi untuk terus belajar dan menyelesaikan masalah yang diberikan. Hal ini juga dapat meningkatkan keterlibatan, dan pengalaman belajar siswa.

Gamifikasi matemtika dalam membangun literasi digital

Salah satu manfaat utama dari gamifikasi adalah peningkatan literasi digital siswa . Literasi Digital merujuk pada kemampuan seseorang untuk menggunakan teknologi digital secara efektif dan bijaksana. Hal ini mencakup kemampuan untuk mengakses, memahami, menganalisis, dan mengkomunikasikan informasi menggunakan berbagai alat digital seperti komputer, telepon pintar, Internet, dan aplikasi digital lainnya. Literasi digital tidak hanya mencakup keterampilan teknis tetapi juga kemampuan berpikir kritis dan bertanggung jawab di dunia digital. Gamifikasi matematika melibatkan siswa dengan aplikasi atau platform pembelajaran berbasis teknologi yang mengajarkan matematika melalui permainan. Mereka juga belajar menghitung dan memecahkan masalah matematika serta mengenal berbagai platform dan perangkat digital yang semakin penting di era saat ini.

Sebagai contoh, aplikasi matematika seperti Khan Academy dan Prodigy Math Game memungkinkan siswa berinteraksi dengan alat digital dan belajar matematika dari mana saja. Selain itu, guru juga dapat menggunakan aplikasi kuis seperti Kahoot dan Quizizz. Kahoot dan Quizizz memiliki kelebihan untuk belajar matematika. Elemen gamifikasi seperti poin, papan peringkat, dan penghargaan virtual memotivasi siswa untuk belajar, dan penggunaan perangkat digital untuk mengerjakan kuis membantu siswa menjadi akrab dengan teknologi.

Pengalaman belajar yang menarik di dunia digital atau lingkungan buatan ditawarkan oleh Virtual Reality (VR). Pengguna dapat masuk ke dunia virtual yang tampaknya nyata dengan menggunakan perangkat khusus seperti headset VR, sensor, dan perangkat pendukung lainnya, walaupun semuanya ada di dalam komputer atau sistem digital. Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang menggabungkan elemen dunia digital dengan dunia nyata secara real-time. Augmented Reality memanipulasi dan memasukkan elemen digital, seperti data, suara, atau gambar, ke dalam pandangan dunia nyata yang dilihat oleh pengguna. Ini memungkinkan pengguna berinteraksi dengan lingkungan nyata yang telah diperkuat dengan objek atau informasi digital. Dengan cara ini, literasi digital siswa tumbuh seiring dengan pemahaman mereka tentang konsep matematika.

Nilai humanis dalam gamifikasi matematika

Selain meningkatkan keterampilan matematika dan literasi digital, gamifikasi juga memberikan ruang bagi pengembangan nilai-nilai humanis dalam pendidikan. Banyak permainan edukatif memungkinkan siswa bekerja sama dengan teman-temannya untuk menyelesaikan tugas atau tantangan. Proses ini mengajarkan siswa tentang pentingnya kerjasama, saling menghargai, dan berbagi pengetahuan dengan orang lain. Selain itu, permainan yang melibatkan kolaborasi juga mengajarkan siswa untuk berempati dan memahami perspektif orang lain.

Pentingnya nilai humanis dalam gamifikasi terlihat dalam bagaimana permainan ini seringkali mempromosikan kompetisi yang sehat dan adil. Dalam permainan matematika, siswa tidak hanya berkompetisi dengan teman sekelas mereka, tetapi juga belajar tentang bagaimana tetap optimis meskipun mereka kalah. Ini menumbuhkan rasa tanggung jawab, kejujuran, dan harga diri untuk hasil kerja keras, baik pada diri mereka sendiri maupun orang lain.

Gamifikasi juga dapat mengajarkan nilai-nilai seperti solidaritas, dan kebersamaan. Beberapa platform pembelajaran berbasis game memungkinkan siswa bekerja sama atau berkompetisi untuk mencapai tujuan. Ini memberi mereka kesempatan untuk belajar menghargai dan menerima perbedaan, serta dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan teman-teman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun