Mohon tunggu...
Adelia Novarin
Adelia Novarin Mohon Tunggu... Editor - Editor

Mencintai Kehidupan Dari Lekukan Pena yang Menghasilkan Cerita dan Cinta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Merenungkan Hari Perdamaian Internasional 2021, sari Perang sampai Ketimpangan Vaksinasi Covid-19

22 September 2021   11:08 Diperbarui: 22 September 2021   11:19 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama ini, pandemi justru meningkatkan stigma, diskriminasi dan kebencian yang memakan lebih banyak korban. Padahal, virus menyerang semua orang tanpa peduli asal dan latar belakang. 

Kenyataannya, pandemi semakin membuktikan ketimpangan antar negara kaya dan miskin. Hal ini terlihat dari tingkat vaksinasi masyarakat antar negara yang jauh berbeda.

Studi EIU mengungkapkan sekitar 60% dari masyarakat negara berpenghasilan tinggi telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19 pada akhir Agustus 2021. Sementara di negara berkembang dan miskin jumlahnya baru 1% dari populasi.

Pada Agustus 2021, pemerintah Iran melaporkan bahwa satu orang meninggal dunia akibat Covid-19 setiap dua menit akibat lonjakan infeksi Corona.

Di sisi lain, negara seperti Amerika Serikat mulai menyuntikkan booster atau vaksin dosis ketiga pada September. Kondisi ini jauh berbeda dengan negara-negara berkembang dan miskin yang masih harus mengais-ngais jatah vaksin. 

Perdamaian dunia nampaknya masih sekadar cita-cita. Namun, kita harus tetap optimis, perdamaian bisa terwujud asal kita memulainya. Mungkin bukan sekarang, bukan tahun depan, tapi percayalah anak cucu kita nantinya bisa menikmati dunia yang jauh lebih damai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun