Mohon tunggu...
Adeliana
Adeliana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Membuat kerajinan dan suka Filsafat

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Empirisme: Pengalaman Guru Terbaik?

20 Desember 2022   22:45 Diperbarui: 20 Desember 2022   23:35 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

"Pengalaman adalah ibu universal ilmu pengetahuan" - Miguel de Cervantes

Pengalaman adalah guru terbaik? Kata tersebut sering kali kita dengar dari masyarakat. Apakah benar demikian?. Bagaimana pengalaman itu menurut para fillsuf empirisme?.

Pengalaman dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah merasai (menjalani, menanggung) suatu peristiwa. Jika diartikan pengalaman itu sebagai sesuatu yang pernah dialami, dijalani maupun dirasakan, baik sudah lama maupun yang baru saja terjadi.

Pengalaman itu sebagai memori yang menerima dan menyimpan peristiwa yang terjadi atau dialami individu pada waktu dan tempat tertentu, yang berfungsi sebagai gambaran tentang pengalaman yang dialami oleh seseorang dalam hidupnya. Pengalaman hidup ini bisa berupa cerita tentang kegagalan maupun keberhasilan yang pernah dialami.

Pengalaman adalah pengamatan yang merupakan kombinasi dari panca indra manusia yaitu: mata, lidah, telinga, kulit, dan juga hidung. Jadi pengalaman adalah sesuatu yang pernah dialami, dijalani, maupun dirasakan kemudian disimpan dalam memori.

Dalam Filsafat sendiri ada namanya Empirisme. Empirisme merupakan salah satu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman indra manusia.

Secara etimologi kata Empirisme berasal dari kata bahasa Inggris empiricism dan experience. Kata-kata ini bersumber dari kata bahasa Yunani (empeiria) dan experietia artinya "berpengalaman dalam", "berkenalan dengan", "terampil untuk", coba- coba atau pengalaman.

Secara terminologis empirisme merupakan sebuah doktrin bahwa seluruh sumber pengetahuan harus dicari dengan pengalaman. Dan semua ide yang muncul itu merupakan wujud yang dibentuk dengan menggabungkan apa yang diterima atau dialami melalui pengalaman inderawi atau panca indra adalah satu-satunya sumber pengetahuan, bukan akal. Dan kebenaran adalah sesuatu yang sesuai dengan pengalaman manusia.

Aliran filsafat Empirisme ini juga merupakan bentuk perlawanan dari aliran filsafat rasionalisme yang lebih mengedepankan akal dan percaya kebenaran sejati itu muncul dari akal bukan pengalaman. 

Ada beberapa ajaran pokok Empirisme, yaitu: Pertama, pengalaman indrawi adalah satu-satunya sumber pengetahuan. Kedua, pandangan bahwa semua ide atau gagasan merupakan abstraksi yang dibentuk dengan menggabungkan apa yang dialami.

Ketiga, semua yang kita ketahui pada akhirnya bergantung pada  data indrawi. Keempat, semua pengetahuan turun secara langsung atau secara tidak langsung dari data indrawi (kecuali logika dan MTK).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun