Mohon tunggu...
adeliamaharani
adeliamaharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

menyanyi, berolahraga, dan mencoba hal hal baru

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Makanan Legendaris Jogja, Favorite Sultan

25 Desember 2024   13:42 Diperbarui: 25 Desember 2024   13:41 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Warung Mangut Lele Mbah Marto tidak hanya menawarkan makanan lezat, tetapi juga pengalaman menikmati hidangan legendaris yang penuh dengan sejarah dan nilai-nilai tradisi. Di setiap sudut warung, ada kenangan akan perjuangan Mbah Marto yang menghidupi usaha ini dengan penuh kerja keras. Bahkan bagi pelanggan yang datang dari luar kota, menikmati mangut lele Mbah Marto seakan menjadi sebuah ritual yang membawa mereka lebih dekat dengan budaya dan sejarah Yogyakarta.

"Setiap kali saya datang ke sini, rasanya seperti kembali ke rumah. Mangut lele ini bukan hanya soal makan, tapi tentang merasakan tradisi yang sudah diwariskan turun temurun," kata Rini, salah seorang pelanggan setia warung ini yang datang dari Jakarta.

Pelanggan yang datang ke warung ini bukan hanya orang-orang lokal, tetapi juga wisatawan yang ingin merasakan kelezatan kuliner khas Yogyakarta. Beberapa di antaranya bahkan merasa bangga bisa mencicipi hidangan yang pernah menjadi favorit Sultan HB VII, yang dikenal memiliki selera makan yang sangat tinggi.

Walaupun Mbah Marto sudah tidak ada, namun warung ini terus berkembang, dengan tetap menjaga keaslian cita rasa mangut lele yang telah membangun reputasinya selama lebih dari 60 tahun. Kini, warung Mangut Lele Mbah Marto menjadi salah satu destinasi kuliner yang wajib dikunjungi di Yogyakarta.

Dari sekian banyak tempat makan yang ada di Yogyakarta, Mangut Lele Mbah Marto adalah salah satu yang paling menyentuh hati. Tidak hanya karena rasanya yang istimewa, tetapi juga karena kisah perjuangan dan dedikasi seorang pedagang makanan yang dengan sabar dan penuh cinta menjaga tradisi kuliner khas Yogyakarta.

Ketika Anda mengunjungi warung ini, Anda tidak hanya sekadar menikmati makanan. Anda juga merasakan sentuhan sejarah yang dibawa oleh setiap suapan mangut lele, seperti merasakan sejenak menjadi bagian dari tradisi panjang yang terus diwariskan oleh generasi ke generasi.

“Semoga Mangut Lele Mbah Marto ini bisa terus bertahan, dan semua orang bisa merasakan cita rasa yang sama, seperti yang dulu disukai oleh Sultan Hamengkubuwono VII,” ujar Wiwit, dengan penuh harapan.

Warung ini telah membuktikan bahwa warisan kuliner, yang dimulai dari sebuah usaha kecil, bisa berkembang dan menjadi bagian dari sejarah kota Yogyakarta. Tidak hanya makanan, tetapi juga cerita dan kenangan yang akan selalu dikenang oleh siapa saja yang pernah mencicipinya.n

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun