Lhoknga merupakan salah satu kecamatan di kabupaten Aceh Besar provinsi Aceh. Mata pencaharian penduduknya beraneka ragam, mulai dari bertani, pengrajin rotan, berkebun dan juga banyak sebagai nelayan dikarenakan lokasi kecamatan Lhoknga terletak sangat dekat dengan laut. Dalam bertani di sawah, penduduk Lhoknga memiliki lahan dan air cukup tersedia dalam mendukung kemakmuran masyarakat. Sejalan dengan hal tersebut, unsur pimpinan setiap desa, tokoh agama dan pemuka adat membuat kebijakan untuk menunjang kegiatan masyarakat dalam usaha melestarikan tradisi nenek moyang mereka dengan adanya pelaksanaan prosesi kenduri blang setiap tahunnya.
Blang Areal yang digunakan untuk menanam padi adalah pada lahan dekat pantai maupun dikawasan tinggi disekitar dihampir semua kawasan di Aceh terdapat areal persawahan yang luas maupun sawah yang kecil. Areal persawahan yang luas disebut "blang". Dalam kawasan yang dinamakan blang terdapat petak-petak sawah kepunyaan penduduk beberapa gampong. Areal persawahan yang berdekatan dengan pantai yang disebut "rawa" dan yang terdapat pada dataran rendah didekat pantai disebut "paya atau bueng". Areal persawahan didataran tinggi disebut "ladang".
Padi yang dihasilkan dari ladang dinamai "pade ladang" yaitu lahan sawah yang dibuka dengan menebas hutan kecil di perbukitan untuk menanam padi. Mengenai padi ladang dibahas tersendiri. Persawahan yang berdekatan dengan pemukiman satu gampong disebut "umong", biasanya pemilik sawah itu adalah penduduk gampong itu. Batas antara satu petak sawah dengan sawah lain diberi tanggul yang disebut "ateung umong".
Ketentuan memberi batas sawah menyebabkan timbulnya hukum adat yang memberi pengakuan hak milik adat "umong meuateung lampoih meu pageu". Pekerjaan bersawah disebut "meug". Pekerjaan. Bersawah dipandang sangat mengangkat derajat dan martabat Seseorang, semakin luas sawah yang dimiliki status social dalam masyarakat menjadi disegani,
Seiring perkembangan zaman, di mana musim tanam telah berlangsung dua kali setahun, maka kegiatan kenduri blang ini juga dilakukan dua kali dalam setiap tahun. Dalam pelaksanaan kegiatan para petani para petani mengelar syukuran untuk mendoakan tanaman padi mereka agar bisa meningkat produksinya dan sawah terbebas dari hama
