Mohon tunggu...
ADELIA FEBRIANTYKLAU
ADELIA FEBRIANTYKLAU Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengalaman Geladi Hominisasi

25 November 2022   13:58 Diperbarui: 25 November 2022   14:05 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu hari di bulan september awal bulan perkuliahan semester 1, pada saat kelas Pendidikan Kewarganegaraan, diberitahu oleh dosen mengenai apa itu Geladi Hominisasi, tujuannya, dan kewajiban siswa Unpar untuk mengikuti kegiatan ini.Dosen juga membagikan link pendaftaran kepada kami para mahasiswa.Setelah mendapat link pendaftaran saya langsung mengisi link pendaftaran tersebut dan memilih untuk mengikuti Geladi Hominisasi pada tanggal 15 oktober 2022, namun setelah beberapa hari diumumkan bahwa pelaksanaan Geladi di tanggal 15 oktober diundur ke tanggal 16 oktober.

Singkat cerita kami yang telah mendaftar dan memilih Geladi Hominisasi pada tanggal 16 oktober 2022 dikirim email berisi tugas Pra Geladi Hominisasi oleh pihak Hominisasi LPH.Pada tugas Pra Geladi ini terdapat dua tugas,yang pertama disuruh untuk menyimak Lagu Kebangsaaan “Indonesia Raya” 3 stanza lalu diminta menentukan syair yang menurut kita menarik,dan alasan mengapa menurut kita menarik, di pertanyaan ini saya memilih syair 

“Indonesia, Tanah Berseri 

Tanah yang Aku Sayangi

Marilah Kita Berjanji 

Indonesia Abadi.

S’lamatlah Rakyatnya,S’lamatlah Putranya

Pulaunya, Lautnya, Semuanya.” sebagai syair yang menarik karena terdapat kata s’lamatlah rakyatnya, s’lamatlah putranya, pulaunya,lautnya,dan semuanya.Dimana yang kita tahu bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan Sumber Daya Alam maupun Sumber Daya Manusia, jadi dalam syair ini mengajarkan kita untuk menjaga karunia yang kita punya itu, agar kita bisa merawat dan menjaga segala bentuk Sumber Daya di negara tercinta kita Negara Indonesia.

Lalu ada tugas Pra Geladi yang kedua dimana kita diminta untuk memilih 1(satu) dari 10 pilihan film dokumenter singkat dengan tema ketahanan pangan,budaya & lingkungan lalu menjawab pertanyaan umum yang disediakan, dan film pilihan saya yaitu Film Dokumenter Kue Tradisional : Sebungkus kisah tradisi yang kian terlupa.Yang menarik dari film dokumenter tersebut adalah ketika mengangkat tema kue tradisional yang kian terlupa, ketika biasanya banyak dokumenter lain mengangkat tema budaya tradisional seperti pakaian, tarian, maupun budaya lainnya, di dalam dokumenter ini mengangkat tema makanan tradisional.

Setelah menyelesaikan dan mensubmit tugas Pra Geladi, saya mendapat link zoom meeting dan kelompok diskusi breakout zoom yang dikirim pada 1 hari sebelum Geladi dilaksanakan, dalam kiriman email tersebut juga diberikan petunjuk-petunjuk teknis dalam pelaksanaan Geladi.

Minggu,16 oktober 2022 tepat jam 08.00 WIB Geladi Hominisasi dilaksanakan, diawali dengan pembukaan acara oleh dosen-dosen bagian humaniora, dan karena kebetulan pada hari itu merupakan Hari Pangan Sedunia sempat dibahas dan didiskusikan bersama mengenai ketahanan pangan di dunia khususnya di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun