Metode Pengajaran dengan Kearifan Lokal yang Perlahan Ditinggalkan Masyarakat

Pendidikan merupakan sarana menimba ilmu yang sangat penting bagi manusia. Semua manusia di muka bumi ini perlu menimba ilmu. Pada zaman dahulu manusia minimal menuntut ilmu sampai sekolah dasar. Namun pada zaman sekarang ini manusia harus menjalani jenjang pendidikan minimal sampai sekolah menengah atas. Jika hanya menjalani jenjang sampai sekolah dasar atau sekolah menengah pertama pada zaman ini maka akan sangat sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Sehingga roda ekonomi hanya berputar disitu-situ saja.

Selain permasalahan pendidikan yang kurang merata perbedaan cara menerapkan metode pengajaran juga perlu diperhatikan. Dengan kehadiran era modern ini tentu saja semuanya sudah serba digital. Seperti pembelajaran daring menggunakan zoom dan menegrjakan tugas dalam bentuk soft file tanpa print out. 

Digencatan era modern ini juga banyak orang yang lebih memilih menggunakan perangkat ipad untuk mengerjakan tugas daripada menggunakan buku dan menulis manual. Sehingga metode pengajaran dengan kearifan lokal semakin lama akan semakin menghilang. Metode pengajaran dengan cara seperti pada umumnya akan di cap ketinggalan zaman. Sehingga para tenaga pendidik harus mengikuti arus modernisasi dan itupun akan perlu waktu lagi untuk nemulai adaptasi dengan metode pembelajaran yang baru.

Di era modernisasi ini tentu saja kita harus mengikuti arus, namun tentu saja jangan sampai meninggalkan budaya kearifan lokal. Karena tidak semua metode pengajaran berbasis modern akan efektif, sebagian siswa mungkin lebih efektif jika menggunakan metode pembelajaran dengan kearifan lokal. Sebagian orang yang memiliki penyakit seperti darah rendah sangat sensitif dengan sinar yang terpapar dari perangkayt mobile. Sehingga orang-orang seperti ini lebih memilih metode pengajaran dengan kearifan lokal dan masih menggunakan buku dan tinta atau bolpoin untuk mengerjakan tugas atau belajar.