KKN) Universitas Negeri Malang (UM) sukses melaksanakan sosialisasi hasil implementasi Sistem Deteksi Kelembapan Tanah berbasis Internet of Things (IoT) di Balai Desa Ngadirejo, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi IoT yang telah diujicobakan pada lahan pertanian lokal guna meningkatkan efisiensi irigasi.
Ngadirejo, Trenggalek (31 Oktober 2024) -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Sosialisasi yang berlangsung pada Kamis, 31 Oktober 2024, dihadiri oleh para petani, perangkat desa, dan masyarakat setempat. Mahasiswa KKN memaparkan cara kerja sistem deteksi kelembapan tanah yang mampu memberikan informasi real-time tentang kondisi kelembapan tanah melalui aplikasi berbasis smartphone. Teknologi ini diharapkan dapat membantu petani dalam mengelola irigasi secara lebih efisien, sehingga dapat menghemat penggunaan air dan meningkatkan hasil panen.
Koordinator KKN, David Satria Alamsyah, menjelaskan bahwa implementasi sistem IoT ini merupakan salah satu program unggulan kelompok KKN di Desa Ngadirejo. "Kami ingin memberikan solusi konkret bagi para petani di desa ini. Dengan adanya sistem deteksi kelembapan tanah berbasis IoT, diharapkan petani dapat lebih mudah memantau kondisi tanah mereka dan mengambil tindakan yang tepat untuk irigasi," ujarnya.
Dalam sesi tanya jawab, beberapa petani menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap teknologi ini. Mereka berharap bisa segera mengaplikasikan sistem tersebut di lahan pertanian mereka. Kepala Desa Ngadirejo, Bapak Musroni, juga menyambut baik inovasi ini dan berterima kasih atas upaya mahasiswa KKN dalam memberikan solusi teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat. "Kami sangat mengapresiasi kontribusi mahasiswa KKN yang telah membawa teknologi baru untuk meningkatkan produktivitas pertanian di desa kami," ucapnya.
Acara sosialisasi ini ditutup dengan demonstrasi langsung penggunaan aplikasi IoT oleh mahasiswa KKN, serta diskusi mengenai langkah-langkah penerapan teknologi ini di tingkat lokal. Diharapkan, inovasi ini dapat terus dikembangkan dan diadopsi oleh petani setempat sebagai upaya menuju pertanian yang lebih modern dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H