Mohon tunggu...
Adelia Desyana Eka Putri
Adelia Desyana Eka Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Teknik Informatika di Universitas Negeri Malang

Saya mempunyai hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Desa Ngadirejo Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek Manfaatkan Teknologi Internet of Things (IoT) untuk Optimalkan Irigasi Pertanian dan Perkebunan

8 November 2024   10:50 Diperbarui: 8 November 2024   11:18 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ngadirejo, Trenggalek, 31 Oktober 2024 — Dalam upaya meningkatkan efisiensi irigasi pertanian dan perkebunan, Desa Ngadirejo, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek, sukses melaksanakan program Implementasi Sistem Deteksi Kelembapan Tanah Berbasis Internet of Things (IoT). Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja dari mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Malang yang bertujuan membantu para petani mengoptimalkan penggunaan air irigasi, sehingga dapat meningkatkan hasil pertanian sekaligus mengurangi pemborosan air.

Program yang dilaksanakan pada Kamis, 31 Oktober 2024, di Balai Desa Ngadirejo ini tidak hanya fokus pada implementasi sistem IoT, tetapi juga mencakup sosialisasi pengenalan produk IoT yang dikembangkan oleh tim mahasiswa KKN. Para petani dan masyarakat setempat diajak untuk memahami teknologi deteksi kelembapan tanah yang memanfaatkan sensor dan platform IoT. Melalui teknologi ini, para petani dapat memantau kondisi kelembapan tanah secara real-time melalui aplikasi yang terhubung dengan perangkat pintar mereka.

"Teknologi ini sangat membantu kami, terutama dalam menentukan waktu yang tepat untuk penyiraman. Biasanya, kami hanya mengandalkan perkiraan. Tapi dengan adanya sensor IoT ini, kami bisa melihat data kelembapan tanah secara langsung," ujar salah satu petani yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Selain implementasi teknologi, mahasiswa KKN juga menyelenggarakan sesi sosialisasi yang bertujuan untuk memperkenalkan produk IoT hasil kreasi mereka. Produk ini dirancang khusus untuk kebutuhan pertanian lokal, dengan fitur-fitur yang mudah dipahami dan digunakan oleh para petani. Tim mahasiswa menjelaskan cara kerja sensor kelembapan tanah, yang akan memberikan notifikasi otomatis kepada petani jika kelembapan tanah mencapai batas tertentu, sehingga irigasi dapat dilakukan dengan lebih efisien.

Kepala Desa Ngadirejo, Bapak Musroni, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif para mahasiswa. "Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa Universitas Negeri Malang atas kontribusi mereka. Teknologi ini diharapkan dapat membantu petani di Desa Ngadirejo untuk lebih bijak dalam menggunakan air irigasi, sekaligus mendukung pertanian berkelanjutan," tuturnya.

Selama kegiatan sosialisasi, para peserta mendapatkan pelatihan singkat mengenai penggunaan aplikasi monitoring yang terintegrasi dengan sensor IoT. Dengan aplikasi ini, petani dapat dengan mudah memantau kondisi tanah dan mendapatkan rekomendasi waktu penyiraman yang optimal. Para peserta juga diberikan kesempatan untuk mencoba langsung produk IoT tersebut dan mendapatkan penjelasan mendalam mengenai cara instalasi dan perawatannya.

Kegiatan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab, di mana para petani dan warga desa antusias bertanya tentang potensi teknologi ini dalam meningkatkan hasil pertanian mereka. Tim mahasiswa pun membuka peluang bagi warga yang tertarik untuk mengikuti pelatihan lanjutan guna mendalami penggunaan teknologi IoT di sektor pertanian.

Dengan adanya program ini, Desa Ngadirejo berharap dapat menjadi contoh desa digital yang berhasil mengadopsi teknologi modern dalam sektor pertanian. Implementasi sistem deteksi kelembapan tanah berbasis IoT ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi para petani, tetapi juga mendukung upaya pemerintah daerah dan masyarakat setempat dalam mewujudkan pertanian yang lebih efisien dan berkelanjutan.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun