Pandemi tak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga dapat mempengaruhi kondisi mental setiap orang, terlebih lagi saat ini masyarakat yang dihadapkan pada aturannya normal yang mendorong masyarakat untuk beradaptasi cepat dengan kebiasaan baru tersebut.Â
Betapa tidak, Â penyakit yang telah menelan lebih dari 251 juta korban jiwa di seluruh dunia hingga 11 November 2021 ini telah menimbulkan banyak kekhawatiran di kalangan masyarakat. Di setiap menit, Â masyarakat selalu dihujani oleh berita dan juga informasi seputar covid-19 baik melalui televisi media sosial maupun internet.Â
Maka tak heran jika banyak masyarakat yang mengalami gangguan mental di tengah pandemi penyakit seperti ini. Â Beberapa gangguan mental yang kerap timbul saat ini misalnya mudah terpancing emosi, stres, Â cemas berlebihan, depresi dan juga sebagainya. Kondisi tersebut diperparah dengan dampak ekonomi sosial yakni potensi terkena PHK yang membuat masyarakat risau masalah finansial, pekerjaan, dan masa depan seusai pandemi ini berakhir.Â
Maka dari itu, kamu disarankan untuk segera mengetahui tanda-tanda gangguan mental di dalam diri maupun orang terdekat sekitar kamu agar bisa mendapat pertolongan yang tepat. Â Berikut merupakan beberapa tanda seseorang yang mengalami gangguan mental akibat pandemi covid-19 : Â
- perubahan pola tidur.Â
- Gangguan pola makan.Â
- Sulit berkonsentrasi.Â
- Penyalahgunaan alkohol dan juga obat-obatan.Â
- Timbulnya rasa bosan dan stres terutama pada remaja dan juga anak-anak dikarenakan terus berada di dalam rumah dan harus beradaptasi dengan kebiasaan baru.Â
- Memburuknya kesehatan fisik, khususnya bagi orang dengan penyakit kronis seperti diabetes dan juga hipertensi.Â
- Rasa takut yang berlebihan akan keselamatan diri dan juga orang-orang terdekat.Â
- Munculnya gangguan psikosomatik.
Panduan WHO untuk menjaga kesehatan mental selama pandemi covid-19
Setiap orang perlu menjaga kesehatan mental untuk mengatasi keluhan fisik yang muncul akibat stres. Karena, Â ketika seseorang stres, maka sistem imun dalam tubuh tersebut akan berkurang hal ini akan menyebabkan tubuh mudah terserang penyakit. Â Menyadari bahwa kecemasan akibat covid-19 telah meliputi Banyak masyarakat maka World Health Organization (WHO) pada Maret 2020 merilis panduan bagi masyarakat untuk sama-sama menjaga kesehatan mental.
Berikut adalah beberapa cara yang disarankan oleh WHO:
- Coba untuk selalu berempati
Coba untuk memahami bahwa covid-19 adalah penyakit yang telah menyerang seluruh lapisan masyarakat. Sehingga jangan pernah mengasosiasikan covid-19 pada etnis tertentu ataupun negara tertentu.  Cobalah untuk berempati pada orang yang terinfeksi covid 19 Dengan memahami bahwa mereka tidak melakukan kesalahan apapun . Sebaliknya, kita harus bersama-sama mendukung pasien yang telah terinfeksi convid-19 tersebut jangan memperlihatkan Sisi Simpati empati dan kebaikan  kita kepada pasien yang telah terinfeksi tersebut.
- Kurangi stigma negatif terhadap pasien covid-19
penting pula untuk kita tidak menyebut pasien covid-19 sebagai "kasus covid-19" atau "keluarga covid-19 " ataupun "orang sakit covid-19". Melainkan, sebutlah mereka sebagai orang yang menjalani perawatan covid-19. Sehingga kita perlu memisahkan identitas seseorang dengan covid-19 untuk mengurangi stigma negatif tersebut. Ketika para pasien yang telah terinfeksi sembuh, maka mereka berhak untuk kembali beraktivitas seperti layaknya orang orang kebanyakan.
- Batas diri dari paparan berita dan juga media sosial
Kita juga perlu membatasi diri dari paparan berita dan juga media sosial yang telah dipenuhi oleh informasi seputar covid-19. Karena dengan membaca ataupun melihat banyaknya berita menyedihkan dan juga menakutkan seputar covid-19 akan membuat kita semakin putus asa, bahkan depresi.
Pahami pula bahwa tidak semua informasi dan juga berita yang kita lihat atau kita baca di televisi serta di internet adalah berita yang benar. Untuk menghindarkan diri dari berita tidak benar ataupun hoaks tersebut, kamu perlu membaca referensi dari website resmi pemerintah dan juga WHO. Kamu juga bisa mendukung menghentikan penyebaran berita hoax dengan menyaring berita terlebih dahulu Apakah informasi ataupun berita tersebut benar sebelum menyebarkannya. Atau dengan cara lain, kamu juga bisa hanya menyebarkan berita berita positif, melakukan kegiatan yang menyenangkan di media sosial seperti posting berbagai challenge yang ramai saat ini ataupun posting video gratis di tiktok.
- Lindungi diri kamu dan juga keluarga