Yang ketiga, jalan menuju air terjun dengan membawa sebuah barang yang harus tetap dijaga sampai pada pos terakhir dengan  melewati beberapa pos dan dipos tersebut ada tantangan yang harus dihadapi oleh semua kelompok.Â
Seperti pada pos pertama disuruh bikin ye-yel yang harus tetap dinyanyikan sampai pada pos terakhir, jika tidak lakukan maka barang tersebut akan diambil oleh kakak yang jaga pada pos tersebut. Entah sampai sekarang aku masih hafal yel-yelnya.
Yang keempat, jelajah malam. Tidak seperti yang kubayangkan sih, kita hanya disuruh untuk menyelesaikan teka-teki yang telah disiapkan oleh panitia di setiap pos yang akan dilewati . Tiap kelompok mendapatkan teka-teki yang berbeda, setelah itu dilanjutkan dengan evaluasi oleh kakak alumni dan panitia.
Yang kelima, kumpul bareng saat api unggun. Karena pada kegiatan ini tiap kelompok diwajibkan untuk menampilkan bakat kelompok masing-masing, ada penampilan  bernyanyi sampai dance. Ini bagi saya sangat berkesan karena lebih terasa solidaritas dan kekeluargaan seangkatan. Lebay sih, tapi menurutku seperti itu kok.
Dari kegiatan LDKS ini aku banyak belajar, mulai dari pentingnya kedisiplinan, tanggung jawab, kekeluargaan, kemandirian, dan masih banyak hal lainnya.Â
Aku juga belajar bahwa ekspetasi atau harapan itu enggak selalu seperti dengan kenyataannya. Jadi harus siap-siap aja deh, kalau berharap pada sesuatu. LDKS ini lebih kayak kegiatan belajar untuk keluar dari zona nyaman, seperti ngelakuin hal-hal yang menantang. Yah, mumpung masih di masa SMA, kan kita harus bisa memanfaatkan masa remaja kita dengan sebaik-baiknya.
Kegiatan LDKS itu bener-bener sebuah pengalaman yang sangat berkesan, pasti nyesel deh yang gak ikut kegiatan ini. Meskipun capek dan mengiras banyak tenaga, tapi kapan lagi sih kalian bisa kumpul bareng seangkatan dan menjalani suka maupun duka bersamaan?.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H