Mohon tunggu...
Adelia Almas
Adelia Almas Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sterilisasi Liar Kucing, Berperikemanusiaankah?

15 September 2016   21:57 Diperbarui: 15 September 2016   22:34 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kucing merupakan hewan yang banyak digemari untuk dipelihara. Wajar memang, dengan bentuk tubuh yang menggemaskan, karakternya yang jinak juga manja, menjadikan banyak orang yang menggemarinya jatuh cinta pada hewan bermata indah ini. Tapi semakin lama populasi kucing menjadi tidak terkendali. Banyak pihak yang mengarakan program Sterilisasi Kucing untuk menekan jumlah perkembangbiakannya. Apa itu Sterilisasi Kucing?

Sterilisasi Kucing adalah mengangkat organ reproduksi kucing, baik jantan maupun betina agar kucing tidak bisa membuahi atau dibuahi. Walaupun seharusnya hal tersebut dilakukan oleh dokter hewan dan sesuai dengan prosedur medis masih banyak pihak yang melakukan Neutering atau Sterilisasi Kucing dengan cara yang tidak lazim. Bagaimana jika kucing peliharaan Anda di kebiri dengan cara yang tidak berperikemanusiaan?

Jangan kira jika Sterilisasi Kucing hanya untuk kucing yang tidak bertuan atau dipelihara. Kucing peliharaan Anda pun juga bisa menjadi sasaran pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Modus sterilisasi liar kucing ini adalah mengambil sembarang kucing yang berkeliaran dijalan, lalu untuk jantan diambil bagian testiskel dan untuk betina diambil ovariumnya. Prosedurnya tidak terjamin kestrerilannya karena dilakukan secara illegal oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.

 Bahkan sebagian pelaku sterilisasi kucing menggunting bagian pucuk telinga kucing dan dibentuk huruf V untuk menandai bahwa kucing itu sudah tersterilisasi. Lalu apa dampak negatifnya untuk kucing? Jika kucing diterilisasi dengan cara yang seperti itu tubuhnya akan terkena infeksi dan dapat menyebabkan stres untuk kucing itu sendiri, bahkan besar kemungkinan kucing tersebut mati jika kondisinya benar-benar sudah tidak bisa bertahan dan tidak ada penanganan khusus. Dimanakah hati para orang-orang yang melakukan hal tersebut?

Sah-sah saja sebenarnya melakukan sterilisasi kucing, tetapi harus dengan prosedur yang benar. Yaitu, dengan membawanya ke klinik hewan dan dioperasi sesuai prosedur yang berlaku. Kucing juga harus melewati beberapa tahapan sebelum di sterilisasi, mulai dari umur, kondisi fisik yang memungkinkan dan tahapan-tahapan lain baik pra dan pasca operasi pengambilan organ reproduksi. Dengan demikian Sterilisasi Kucing tidak akan mendapat kecaman dari berbagai pihak termasuk oleh para pecinta kucing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun