Mohon tunggu...
adelia agung purnami
adelia agung purnami Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Edukasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Panen Ikan Lele Hanya 1 Bulan dengan Tambahan Probiotik Herbal Buatan Mahasiswa KKN Undip

4 Agustus 2021   16:11 Diperbarui: 4 Agustus 2021   21:53 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sukoharjo-Mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2021, Adelia Agung Purnami dari Jurusan Manajemn Sumberdaya Perairan melakukan program monodisplin yang dimulai tanggal 30 Juli sampai 12 Agustus 2021 di lokasi desa Tempuran RT 03 RW 05 Bulakan, Sukoharjo. Kegiatan ini memaparkan edukasi mengenai budidaya ikan di rumah dengan menggunakan probiotik herbal dari bahan alami untuk masyarakat. 

Program yang dilaksankan yaitu pelatihan dalam berbudidaya untuk menjadi peluang bisnis di masa pandemi Covid-19 dan pelatihan pembuatan probiotik  herbal yang baik untuk ikan dan lingkungan. Minggu pertama, dilakukan survey dan observasi lokasi di masyarakat Tempuran RT 03, terdapat beberapa data yang dapat disimpulkan bahwa warga belum banyak mengetahui cara budidaya ikan dengan benar sebagai peluang bisnis dan menggunakan probiotik herbal sebagai suplemen pakan ikan. 

Pada masa pandemi-19 ini selain berdampak peningkatan kematian setiap hari di Indonesia, namun peningkatan pengaguran pada dua tahun terakhir menduduki no. 1 se-asia. Hal ini, dapat dilihat jelas terjadi di Desa Tempuran RT 03 yang warganya masih belum mendapatkan bekerjaan tetap dan hanya menghabiskan waktunya untuk main game di rumah. Adanya kondisi ini, Mahasiswa KKN Undip melakukan pelatihan budidaya ikan lele dan pembuatan probiotik untuk menjadi peluang bisnis dan mengisi waktu warga dalam hal yang bermanfaat.

Pelatihan budidaya ikan lele berupa pemaparan materi meliputi cara budidaya ikan dengan mudah dan bener, cara memilih benih ikan yang berkualitas, pembuatan pakan tambahan yang murah meriah dari bahan-bahan yang mudah dapat di sekitar rumah dan pembuatan probiotik. 

Pelatihan pembuatan probiotik herbal menggunakan bahan alami yaitu Temulawak, Jahe, Kunyit, dan Daun Sirih sebagai bahan utama dari probiotik, sedangkan bahan tambahan yaitu dedak halus, tetesan tebu, yakult, dan ragi tape. 

Program ini dilakukan pada salah satu rumah warga yang bernama Bapak Agus pada tanggal 16/7. Sasaran utama dari program ini adalah para pembudidaya ikan di Desa Tempuran RT 03 dan seluruh warga sehingga dapat mendorong warga untuk mulai berwirausaha dalam segi budidaya ikan dan bertujuan warga dapat mengaplikasikan langsung pada ikan budidaya mereka.

Pembuatan dari probiotik herbal ini terbilang cukup mudah dan tidak memperlukan biaya pengeluaran yang mahal. Bahan-bahan yang digunakan digunakan dapat ditemukan dipasr bahkan dapat juga darihasiltanaman sendiri sehingga dapat menghemat pengeluaran 

Pembuatan Probiotik diawali dengan mengupas kulit sebuah bahan utama lalu dipotong-potong menjadi kecil. Rebus dengan air yang sudah mendidih. Kemudian tambahkan tetesan tebu dan biarkan selama 10 menit Tunggu sampai mendidih kembali, jika sudah tunggu hingga sedikit dingin.  Setelah itu, disaring dan ditambahkan dengan bahan tambahan seperti dedak halus, yakult, dan ragi tape. Kemudian masukkan ramun tersebut ke dalam botol dan simpan probiotik di tempat yang aman dan sejuk. 

Dalam mengaplikasikan probiotik herbal yaitu tuang probiotik sebanyak 2-3 tutup botol diencerkan dengan alat air 125 ml, lalu campurkan dengan pakan sebanyak 1 kg, aduk hingga merata. Sebelum diberikan ke ikan, pakan tersebut harus didiamkan 24 jam untuk melunakkan bahan pakan ikan. 

" Ketika pelaksanan edukasi dan pelatihan pembuatan probiotik herbal warga terlihat tertarik dan antusias dengan apa yang saya jelaskan " Kata Adelia Agung Purnami mahasiswa KKN.

Kegiatan ini bertujuan untuk mempercepat tumbuhan ikan, mengurangi bau busuk seperti amis pada air kolam meningkatkan daya imun ikan sehingga tidak mudah terserang penyakit dan bobot ikan yang lebih besar dibandingkan dengan ikan yang belum diberi probiotik herbal maupun menggunakan probiotik kimia  

" Adanya edukasi budidaya dan pelatihan pembuatan probiotik ini bisa menjadi peluang bisnis saya yang baru, karena saya hanya dirumah saja dan main game setiap hari" Kata Mas Febri

" Adanya pelatihan pembuatan probiotik herbal ini bisa menjadi salah satu cara dalam meningkatkan kualitas hasil panen ikan lel dan nantinya dapat mudah diterapkan oleh para pembudidaya" Ujar Bapak Agus.

"Saya sudah mulai menggunakan probiotik diawal bulan Juli, hasilnya pertumbuhan ikan menjadi 7-9 cm dan lebih cepat panen setelah pemeliharaan selama 1 bulan hingga mendapatkan ukuran konsumsi" Tambahnya.

Oleh : Adelia Agung Purnam, Manajemen Sumerdaya Perairan, Falkultas Perikanan dan Ilmu Kelautan 

Editor: Dr. Sunarno, S.Si.,M.Si

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun