By DELIA Succubus
Seharusnya engkau membacaku dengan jati diri
tanpa menyisahkan hening di atas pemujaan
sebab
perempuan sajak ini, hanya menulis penuh dasar dan kejujuran
selebihnya
tangkaplah tiap kata
dengan hati, tanpa keramaian
bukankah percuma? Tak menghasilkan sedikit pun receh
jadi biarkan saja uap zaman
tinggal di ketiak pertanyaan
sedangkan masaku ini
sekedar belajar mencerna air mata.
Kupu-kupu lain sudah terbang melesat
sedangkan aku masih di sini
sambil menunggu kabar dari seberang
untuk bahan bahasa
yang sejarahnya masih di recokiÂ
revolusi kata
padahal prihal usang itu lebih bernilaiÂ
dari tarif
yang sedang di percundangi.
Salam kawan! Harga pemikiranÂ
adalah kenikmatan
bukan nominasi ketenaran
di mana indahnya
takkan tergantikan.
Suah Api, 1 Januari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H