Penggunaan gawai oleh anak tentunya memiliki pengaruh yang sangat besar untuk perkembangan anak. Baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Kebanyakan orang setuju apabila gawai memberikan dampak negatif yang lebih besar daripada dampak positifnya.Â
Adanya gawai membuat anak mampu merangsang kemampuan untuk berpikir kreatif karena semakin berkembangnya teknologi terdapat aplikasi-aplikasi yang dapat melatih keseimbangan antara otak kanan dan kiri yang dimiliki anak.Â
Selain itu, adanya gawai juga dapat menjadikan anak pintar dalam memilah informasi. Penggunaan gawai pada anak-anak akan memudahkan mereka untuk mendapatkan banyak informasi.Â
Adanya pengawasan orang tua dalam membantu anak ketika memilah informasi akan menjadikan mereka menjadi anak yang berwawasan dan berpengetahuan luas.
Tetapi, ternyata gawai memiliki pengaruh negatif yang sangat besar. Pada aspek sosial gawai dapat mempengaruhi perkembangan anak dalam berinteraksi dengan lingkungannya, anak yang ketergantungan gawai cenderung memilih untuk berdiam diri bermain gawai daripada berinteraksi langsung dengan sosial sehingga menyebabkan anak tersebut kaku dan kurang memahami kehidupan sosial.
Selain itu, gawai juga mempengaruhi pola pikir anak. Pola pikir anak yang ketergantungan gawai cenderung susah untuk memecahkan masalah karena anak memiliki kepribadian yang tertutup.Â
Kepribadian yang dimiliki oleh anak tersebut menyebabkan anak memiliki perkembangan emosional yang jauh dari kata stabil. Ketika anak yang menggunakan gawai tidak memperhatikan porsi dan durasinya, anak tersebut akan menghabiskan waktunya sehari-hari untuk bermain gawai yang menyebabkan anak tidak dapat melakukan aktivitas produktif lainnya seperti belajar.Â
Apabila waktu belajar telah terlewatkan maka bisa saja mengakibatkan menurunnya prestasi anak. Pada aspek kesehatan, penggunaan gawai pada anak juga beresiko serius terhadap munculnya beberapa penyakit.Â
Pasalnya, penggunaan gawai yang berlebihan akan mengakibatkan anak melewatkan jam makannya sehingga anak tersebut rentan terhadap suatu penyakit.Â
Selain itu, anak yang bermain gawai dengan kecerahan layar yang melebihi standar juga dapat mengakibatkan mata sang anak menjadi tidak sehat. Disisi lain, ternyata penggunaan gawai juga berpengaruh terhadap perkembangan moral dan karakter anak.
Ketika orang tua menggantikan peran tersebut dengan gawai, maka anak tidak dapat belajar dan meniru bagaimana sikap dan perilaku yang seharusnya diterapkan pada saat berinteraksi. Sehingga, moral dan karakter yang dimiliki anak cenderung apatis terhadap lingkungan sekitarnya.