menurut saya dia harus benar-benar intropeksi diri dan bertanya-tanya ke dalam dirinya, kenapa aku di jauhkan oleh temen-teman rumah. ketika dia sudah nyambung dengan dirinya alangkah baiknya untuk berkomunikasi untuk mengontrol semuanya. dia juga kurangi dengan omongan kotor, kan kita gk tau teman mana yang kelihatan baper dan tidak. pokoknya buat kamu (N), kamu harus mengontrol semuanya dan jangan songong kepada orang yang lebih tua. kalo kamu bilang gk bisa rubah semuanya bagaimana? bisa ko perlahan-lahan akan bisa untuk menghilangkan rasa negatif dan kamu ketika ngobrol sama siapa pun harus berkata lembut dan jaga omongan mu.
B. Konflik Masalah I
jadi kan saya mempunyai teman itunganya sudah kenal pas SMA kelas 10, iya kita kaya masih biasa aja." eh pas saya kuliah gitu dia malah pengen putusin pertemanan ini dikarena-kan saya di tuduh jalan sama cowonya,selingkuh sama cowonya dan lebih parahnya dituduh yang gk masuk akal . padahal diposisi itu saya gk tau apa-apa dan tidak berkomunikasi dengan cowonya .Â
Akhirnya iya ywdah dia bilang pengen mutusin pertemanan gitu sampai medsos, seperti instragram, wa saya diblok. iya saya  nerima saja dia ngomong apa karena tidak ada faktanya. soalnya saya males sama orang kaya gitu harusnya ada bukti dulu baru ngomong. ini malahan ngomng dan buktinya tidak ada. akhirnya pas bulan kemarin dia minta maaf kesaya, hati besar saya belum memaafkan karena dia nuduh saya yang tidak-tidak masuk akal dan  hati kecil saya sudah memaaf kan walaupun sakit banget omongan dia.
Penyelesaian Konflik MasalahÂ
maka nya sebelum ngomong tuh, harus dicerna dulu sebelum diomongkan keorang, coba sekali-kali jangan mendengarkan berita hoax orang belum tentu dia benar atau salah , jangan sekali-kali  mudah dipercaya, dan  kamu harus ada bukti juga.
kesimpulan
 berusaha lah  untuk mendengarkan terlebih dahulu sebelum kita berbicara. misskomunikasi sering terjadi karena kita malas mendengarkan sesuatu sampai selesai dan sudah membuat asusmsi sendiri walaupun kita tidak tahu faktanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H