Mohon tunggu...
Adelfia Mars Sekar Arum
Adelfia Mars Sekar Arum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Malang

Hai, kenalin nama aku Adel. Aku suka makan :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mengembangkan Potensi Diri Melalui Pengalaman Pertama Menjadi Pengajar Asistensi Mengajar di SMK Negeri 2 Malang

5 Desember 2024   09:42 Diperbarui: 5 Desember 2024   10:07 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengalaman Baik Selama Asistensi Mengajar

Menjadi pendidik tentunya diperlukan belajar kependidikan. Setiap mahasiswa jurusan pendidikan di Universitas Negeri Malang tentunya diwajibkan mengikuti program Asistensi Mengajar selama 4 bulan. Dalam program ini saya ditempatkan di SMK Negeri 2 Malang bersama 12 teman saya. Tentunya saya mendapatkan banyak sekali pengalaman saya di sini, yang terpenting adalah pengalaman baik yang saya dapatkan.

Awal Mula Mengajar

Pengalaman pertama menjadi pengajar di SMK Negeri 2 Malang merupakan salah satu momen yang tak terlupakan dalam perjalanan hidup saya. Program Asistensi Mengajar yang saya ikuti memberikan kesempatan untuk tidak hanya belajar, tetapi juga tumbuh sebagai individu yang lebih bertanggung jawab dan kompeten. Ini adalah awal dari langkah saya menuju dunia pendidikan, yang penuh tantangan dan pelajaran berharga.

Hari pertama saya masuk ke kelas, rasa gugup menyelimuti diri. Saya berdiri di depan para siswa, menghadapi pandangan mereka yang penuh harap dan rasa ingin tahu. Dengan suara yang sedikit gemetar, saya mulai memperkenalkan diri dan menyampaikan rencana pembelajaran. Namun, seiring berjalannya waktu, kepercayaan diri saya mulai tumbuh. Saya belajar bahwa menjadi seorang pengajar bukan hanya tentang menyampaikan materi, tetapi juga tentang membangun hubungan yang positif dengan siswa dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

Selama program berlangsung, saya menghadapi berbagai tantangan. Mengelola kelas yang penuh dengan karakter siswa yang beragam bukanlah hal yang mudah. Ada siswa yang aktif dan antusias, tetapi ada pula yang tampak kurang termotivasi. Dalam situasi ini, saya mencoba berbagai pendekatan, seperti membuat pembelajaran lebih interaktif dengan diskusi kelompok dan praktik langsung. Upaya ini ternyata berhasil membangkitkan minat mereka dan membuat suasana kelas lebih hidup.

Tidak hanya dari siswa, saya juga banyak belajar dari guru pendamping dan staf sekolah. Mereka memberikan masukan yang sangat membantu saya untuk terus memperbaiki metode pengajaran saya. Melalui diskusi dengan mereka, saya mulai memahami bahwa menjadi pengajar membutuhkan kesabaran, kreativitas, dan komitmen untuk terus belajar.

Salah satu momen yang paling membekas adalah ketika saya berhasil memotivasi seorang siswa yang awalnya tidak percaya diri untuk mencoba presentasi di depan kelas. Melihat siswa tersebut akhirnya mampu mengatasi rasa takutnya dan tampil dengan baik membuat saya merasa bangga. Itu adalah bukti nyata bahwa seorang pengajar memiliki peran penting dalam membantu siswa mengembangkan potensi diri mereka.

Pengalaman di SMK Negeri 2 Malang mengajarkan saya bahwa mengajar bukan hanya tentang memberikan ilmu, tetapi juga tentang membangun karakter dan membuka peluang bagi siswa untuk berkembang. Di sisi lain, pengalaman ini juga membantu saya mengembangkan potensi diri saya sendiri, baik dari segi kemampuan mengajar, komunikasi, maupun manajemen diri.

Program Asistensi Mengajar ini bukan hanya memberikan saya pengalaman mengajar, tetapi juga membentuk saya menjadi pribadi yang lebih dewasa dan siap menghadapi tantangan di dunia pendidikan. Saya merasa bersyukur atas kesempatan ini dan berharap pengalaman ini dapat menjadi bekal berharga dalam perjalanan saya menuju profesi guru yang profesional.

Penutup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun