Mohon tunggu...
Adelbertus BeatoYulandi
Adelbertus BeatoYulandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya suka menulis, membaca dan menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Revitalisasi Sistem Pendidikan dan Budaya Literasi dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Indonesia

27 Agustus 2022   18:21 Diperbarui: 27 Agustus 2022   18:22 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gerakan berliterasi semakin gencar digalakkan oleh semua lembaga Pendidikan di Indonesia. Gerakan ini menjadi salah satu media untuk membentuk habitus membaca. Pendidikan literasi ini harus menjadi daya tarik baru bagi masyarakat Indonesia secara khusus di kalangan para pelajar, sehingga memiliki kemampuan akademis yang baik. Namun, masih banyak pihak-lihak atau kelompok tertentu yang masih tetap bertahan dalam keadaannya yang jauh dari kata maju dan berkembang. Hal ini menjadi salah satu penyebab ketertinggalan Pendidikan di negara Indonesia. Pemerintah telah berupaya memberikan ruang bagi masyarakat Indonesia dalam hal berliterasi. Banyak program-program yang sudah pemerintah lakukan bahkan pemerintah telah melakukan banyak revitalisasi system Pendidikan di Indonesia. Hal ini nampak dengan banyaknya perubahan dalam system atau pola belajar mengajar di sekolah. Pemerintah telah mengeluarkan dan menetapkan kurikulum-kurikulum yang kiranya dapat memajukan system Pendidikan di Indonesia.

            Pembentukan kurikulum ini tak lain adalah untuk menunjang kemajuan dalam dunia Pendidikan di Indonesia. Masyarakat Indonesia diajak untuk memiliki atau membangun semangat berliterasi, agar tidak tertinggal jauh dalam arus perkembangan zaman yang berkembang  begitu cepat. Kualitas Pendidikan tentu menjadi alasan terkait perubahan system pendidikan ini. Para pemerhati Indonesia ingin agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang berkualitas bukan hanya dari segi kepemerintahan, melainkan dari kualitas setiap pribadi. Revitalisasi system Pendidikan ini hendaknya memacu rasa cinta dan rasa tertarik dalam berliterasi. Literasi ini bukan hanya bersifat man and book, tetapi man, book and technology. Memang budaya literasi ini cukup asing di kalangan bangsa Indonesia, tetapi bukan berarti hal ini sulit dilakukan hanya saja memerlukan waktu untuk menjadikannya sebagai sebuah habitus baru. Senyatanya revitalisasi dan budaya literasi ini amat relevan bagi peningkatan dan kemajuan kualiyas Pendidikan di Indonesia.

            Sistem Pendidikan di negara Indonesia masih perlu dilakukan revitalisasi secara terus menerus. Kita bisa melihat bagaimana Pendidikan memberikan kontribusi yang besar bagi terbentuknya kualitas bangsa yang ekuivalensi dengan tuntutan zaman ini. Sebagai bangsa Indonesia kita tentu mengharapkan kemajuan dalam bangsa Indonesia. Oleh karena itu, revitalisasi sistem Pendidikan ini menjadi gerakan atau langkah untuk memajukan SDM. Hal yang terpenting adalah bagaimana implementasi sistem Pendidikan ini relevan denga napa yang menjadi momok atau objektivitas dalam bangsa kita. Kita patut bersyukur karena ada banyak program yang dicanangkan oleh pemerintah. Salah satunya adalah menggalakkan atau membangun habitus dalam dunia literasi. Hal ini adalah langkah yang baik untuk memulai kehidupan bangsa Indonesia yang terus maju. Kita sebagai bangsa Indonesia diajak untuk mau mengeksplorasi diri dengan media-media yang dapat membuat kita berkembang.

            Maka, revitalisasi sistem Pendidikan dan habitus berliterasi adalah wadah untuk memperkaya diri dan membangun karakter diri yang berkualitas. Kedua hal ini juga menjadi metode yang strategis untuk membentuk anak bangsa menjadi generasi milenial yang militansi dalam membangun bangsa Indonesia yang kreatif, inovatif dan punya kredibilitas yang tinggi. Oleh karena itu, kebiasaan baru ini harus teraktualissai dan terimplementasi secara nyata dalam hidup setiap bangsa Indonesia.

           

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun