PembahasanÂ
Â
Apa itu politik identitas
Â
      Politik identitas adalah suatu cara yang dipakai untuk menampilkan identitas diri seperti etnis, suku, budaya, agama atau yang lainnya. Identitas dimaknai sebagai yang ada dan melekat pada diri manusia. Istilah politik identitas ini amat lumrah di kalangan para aktivis politik. Biasanya paham ini atau cara ini dipakai dalam suatu kegiatan atau tujuan tertentu seperti pemilu dan sebagainya. Begitu banyak orang yang berbondong-bondong mencari dan membentuk kelompok massa tertentu untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Perlu disadari bahwa politik identitas ini dapat merusak keharmonisan yang sudah ada di kalangan bangsa Indonesia.
Â
Politik ini bukanlah suatu jalan yang baik dalam sistem kepemerintahan Indonesia apalagi Indonesia menghayati semboyan Bhineka Tunggal Ika. Tidak ada yang membeda-bedakan. Memang perbedaan itu nampak dalam berbagai aspek, namun itu bukanlah hal yang harus dijadikan alasan untuk mengeruk kekuatan bangsa Indonesia. Jangan sampai hal ini membentuk ekstrimisme dalam hal toleransi. [3]Dunia perpolitikan lantas tidak lagi dilihat sebagai perjuangan bersama untuk mewujudkan cita-cita suatu bangsa yang maju bersama, melainkan sebagai arena pertempuran yang di dalamnya terselip kepentingan pribadi atau golongan tertentu.
Â
Apa itu Bhineka Tunggal Ika
Â
      "Bhineka Tunggal Ika" merupakan semaboyan bangsa Indonesia. Bhineka Tunggal Ika berarti berbeda-beda tetapi tetap satu juga. Dalam artian bahwa negara Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman suku, agama, ras, bahasa, dan budaya, namun dalam keberagaman itu apa yang berbeda itu menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan. Perbedaan itu menghasilkan kekayaan dan keunikan tersendiri. Sayangnya, perbedaan itu justru disalahartikan. Perbedaan dianggap sebagai alasan untuk  membuat diri terlihat lebih hebat dan sebagainya. Memang kita menganut paham demokrasi atau sistem yang memberikan kebebasan bagi setiap individu. Namun kebebasan itu bukanlah hal yang mutlak dapat kita pergunakan sesuka hati. Kebebasan yang dimaksud adalah untuk membangun dan mengembangkan positifitas dalam hidup bersama. Jangan sampai kebebasan berubah menjadi kebablasan yang dapat menyebabkan zero tolerance, [4]ekslusivisme, disintegrasi bangsa, dan memunculkan banyak provokator dan mafia-mafia politik. Hal ini dapat menimbulkan kesangsian dan kecurigaan yang memberi ruang bagi masuknya paham-paham atau ideologi yang tidak sejalan dengan nilai hakiki yang terkandung dalam Pancasila. Bung karno pernah mengatakan :