Mohon tunggu...
Adelbertus BeatoYulandi
Adelbertus BeatoYulandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya suka menulis, membaca dan menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Internalisasi Demokrasi dalam Proses Indonesianisasi menurut Filsuf Socrates

27 Agustus 2022   10:54 Diperbarui: 27 Agustus 2022   10:58 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Abstrak

Dalam pembahasan ini, akan melihat secara detail mengenai tatanan demokrasi yang ideal menurut Sokrates dalam perbandingan dengan sistem demokrasi di Indonesia. Lebih tepatnya, kita akan mengkaji otoritas demokrasi yang terjadi di bangsa Indonesia. Kita akan berfokus pada eksistensi dan relevansi demokrasi dalam kehidupan bernegara yang didasarkan pada semangat “Bhineka Tunggal Ika”. Demokrasi ini menjadi suatu sistem yang kiranya teraktualisasi dengan baik menurut tata cara kehidupan bangsa indonesia. Yang dimaksud ialah sistem yang menjunjung tinggi hak dan kebebasan dalam taraf keadilan dan kesejahteraan bersama. Untuk memperdalam wawasan dan pandangan serta pemahaman mengenai sistem demokrasi yang benar, penulis mengkajinya dengan menggunakan metode kualitatif deskripsi. Tujuannya adalah untuk mengerti dan memahami bagaimana berdemokrasi secara etis, supaya demokrasi yang kita jalankan dapat sejalan dengan ideologi bangsa kita. Alhasil, penulis menemukan bagaimana demokrasi yang ideal bagi bangsa indonesia.


Kata kunci: Demokrasi, eksistensi, relevansi

 

Pendahuluan

Indonesia adalah negara yang menganut paham demokrasi. Proses demokrasi ini melalui proses yang panjang. Indonesia pernah mengalami masa di mana terjadi pemasukan unsur komunisme dalam konsep dasar Indonesia. Peristiwa ini dapat kita temui dalam sejarah bangsa indonesia, Foremost adanya partai komnis atau PKI. Keberadaan komunis ini dinilai sangat tidak relevan dengan jati diri dan integritas bangsa indonesia. Kalau kita ingat peristiwa G30s PKI. Pada peristiwa inilah kita dapat melihat bagaimana paham komunis itu menghancurkan dan merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan melihat situasi yang demikian, Para pejuang tanah air menilai bahwa hal ini tidak sejalan dengan ideologi atau paham yang dianut bangsa kita. Maka, satu persatu kelompok atau oknum komunis dihapuskan dari bangsa indonesia. Dalam perundingan bersama diputuskan bahwa bangsa indonesia menganut paham demokrasi. Di mana rakyat memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara Indonesia. Rakyat diberikan kebebasan murni dalam sistem kepemerintahan Indonesia. Dalam proses perjalanannya, hal ini dinilai amat baik dan sungguh relevan dengan situasi dan kondisi bangsa Indonesia. Karena situasi yang demikian, negara kita mampu berproses dari proses indonesianisasi menuju indonesia. Tonggaknya ialah bangsa kita mengalami keadilan.

Sokrates menilai bahwa sebuah negara yang berdemokrasi secara benar terjadi karena setiap komponen atau institusi dan semua orang yang ada di dalamnya mampu menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Dalam sistem demokrasi itu, haruslah terwujud yang namanya asas keadilan.[1] Menurut Sokrates, Keadilan itu seperti sebuah simfoni. Keadilan itu terjadi jika setiap pribadi mengejarnya, menggapainya dan melaksanakannya. [2]“Ketika sistem layanan publik berjalan dengan baik dan harmonis, saat itu terdapat keindahan dalam tatanan” (Armada Riyanto 2013). Itulah mengapa negara kita menganut paham demokrasi. Kita ingin hidup bebas dan tanpa tekanan, tetapi tetap berada dalam jalur hukum. Kita tidak bisa berlaku seenaknya, walaupun kita sebagai negara demokrasi. Saya menilai bahwa sistem demokrasi ini sangat efektif dan efisien dalam membangun dan mewujudkan negara yang adil dan berdaulat. Di mana pemerintahan berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Jadi tidak ada ketimpangan sosial di dalamnya. Semuanya sudah berada pada jalur dan pola yang tepat.

 

Dalam kajian ini, mau mengangkat dan melihat bagaimana sistem demokrasi yang dijalanakn oleh bangsa indonesia dalam sudut pandang sokrates, secara khusus dengan membandingkan situasi yang terjadi di Athena dan apa yang terjadi di bangsa kita. Hal yang ingin kita kupas tuntas adalah: (a) apa itu demokrasi? (b) bagaimana perspektif Sokrates tentang keidealan sebuah demokrasi? 

 Apa Itu Demokrasi

Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang dijalankan oleh rakyat, dari rakyat dan untuk rakyat. Sistem dmokrasi adalah sistem kenegaraan yang menjunjung tinggi nilai toleransi dan kebebasan. Masyarakat diberikan keleluasaan dalam mengkritik keadaan dalam suatu negara. Di Indonesia, kehidupan demokrasi banyak mengalami ketimpangan sosial. Para penguasa dan elit politik kerapkali berdemokrasi secara asal-asalan. Mereka tidak lagi mengindahkan eksistensi dan essensi mereka sebagai penegak dan pengintegral suatu nilai tatanan yang sudah ada sejak awal kemerdekaan. Oleh karena itu, kita diajak untuk ikut dan terlibat aktif dalam mewujudkan demokrasi yang dicita-citakan bangsa kita. Perjuangan dalam mewujudkan negara yang berdemokrasi etis harus diusahakan terus menerus atau progresif. Kendati kita dihadapkan dengan dinamika dan problematika, kita harus menjadi orang-orang yang berada di garis terdepan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun