Akibat instabilitas pada lansia adalah jatuh, mengalami injuri, kecacatan, dan hilangnya kemandirian pada kualitas hidup. Kejadian jatuh dapat digolongkan menjadi jatuh dengan cedera ringan sampai jatuh dengan cedera berat, seperti ;
a. Cedera pada tulang atau patah tulang
b. Cedera kepala
c. Cedera jaringan lunak
Pencegahan Instabilitas atau Resiko Jatuh Pada Lansia
a. Lakukan pengobatan hipotensi postural.
b. Perawatan masalah penglihatan.
c. Rajin mengkonsumsi suplemen vitamin D
d. Evaluasi apakah ada bagian rumah dan lingkungan sekitar yang berisiko menyebabkan lansia jatuh.
e. Evaluasi keadaan toilet atau kamar mandi.
f. Identifikasi masalah pada kaki dan lakukan perawatan yang tepat.
g. Anjurkan lansia untuk menggunakan sepatu bertumit rendah dan berjalan pada area permukaan yang luas dan tidak licin untuk mengurangi risiko jatuh.
h. Tinjauan dan modifikasi obat-obatan, termasuk obat-obatan psikotropika. Jika memungkinkan, pertimbangkan pengurangan jumlah dan dosis obat yang diresepkan.
i. Meningkatkan mobilitas fisik, di antaranya dengan olahraga (misalnya Tai Chi), pelatihan keseimbangan, kekuatan dan gaya berjalan, serta penggunaan alat bantu jalan yang tepat.
Referensi :
Kemenkes. (2019). Indonesia Masuki Periode Aging Population. https://www.kemkes.go.id/article/view/19070500004/indonesia-masuki-periode-aging-population.html
Ratnawati, R., Nugrahenny, D., Mattalitti, G. N. M., Ramadhan, R., Budianto, R., Pratiwi, I. C., & Prakosa, A. G. (2019). Prinsip Dasar Kesehatan Lanjut Usia (Geriatri). Universitas Brawijaya Press. https://books.google.co.id/books?id=whTeDwAAQBAJ
Tamher. (2009). Kesehatan Usia Lanjut dgn Pendekatan Asuhan Keperawatan. Penerbit Salemba. https://books.google.co.id/books?id=m4DCnlySI-YC
WHO. (2023). WHO global report on falls prevention in older age. https://www.who.int/publications/i/item/9789241563536
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H