Mohon tunggu...
adeladeandra
adeladeandra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

love

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membaca di Era Digital

23 Juni 2024   11:22 Diperbarui: 26 Juni 2024   12:12 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah Anda membayangkan bagaimana perkembangan teknologi telah mengubah cara kita memperoleh pengetahuan dan belajar? Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, cara kita mengkonsumsi dan mengakses informasi telah berubah drastis, menggeser kebiasaan membaca tradisional menuju era digital. Menurut Makdis (2020) dalam jurnalnya yang berjudul "Penggunaan E-book Pada Era Digital" buku digital atau e-book telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern, menyebabkan transformasi besar dalam cara kita memperoleh pengetahuan dan belajar. Buku digital dapat diakses melalui perangkat seperti komputer, e-reader, tablet, dan smartphone, meskipun penggunaan awalnya mengalami kendala karena perangkat yang mendukung belum banyak tersedia dan masih tergolong mahal. Namun, dengan munculnya perangkat mobile seperti tablet dan smartphone, popularitas buku digital meningkat drastis. Buku digital mengurangi konsumsi kertas dan tinta, serta menghemat energi dalam produksi dan distribusi, menawarkan aksesibilitas lebih luas bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik atau tinggal di daerah terpencil. Dengan segala kemudahan dan keuntungan yang ditawarkan, buku digital telah mengubah cara kita membaca dan mengakses informasi, mendorong transformasi dalam industri penerbitan dan literasi global 

E-book menawarkan keuntungan signifikan, terutama dalam hal penyebaran yang lebih luas dan akses yang lebih mudah dibandingkan buku fisik. Ini sangat bermanfaat bagi masyarakat di daerah terpencil atau yang tidak memiliki akses mudah ke perpustakaan fisik, karena e-book dapat diunduh dan dibaca kapan saja dan di mana saja. Platform digital sering kali menyediakan e-book secara gratis atau dengan harga lebih terjangkau, memungkinkan lebih banyak orang dari berbagai latar belakang ekonomi untuk menikmati literatur. Akses instan ini menghilangkan kebutuhan untuk menunggu pengiriman fisik, memberikan kemudahan dan efisiensi bagi pembaca. Selain itu, menurut Ruddamayanti (2019), ribuan buku dapat diarsipkan dalam satu perangkat digital, menghemat ruang fisik yang diperlukan untuk menyimpan buku-buku tersebut. Hal ini juga berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan dengan mengurangi penggunaan kertas dan sumber daya lain yang diperlukan untuk mencetak dan mendistribusikan buku fisik, sehingga membantu mengurangi jejak karbon dan mendukung upaya pelestarian alam.

Namun, buku digital juga menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan utama adalah kenyamanan dalam membaca. Banyak orang menganggap bahwa membaca secara berkelanjutan pada layar elektronik dapat menyebabkan kelelahan mata. Namun, buku digital juga merupakan salah satu sarana yang digunakan untuk meningkatkan minat baca di kalangan generasi saat ini. Sebagaimana dijelaskan oleh Danuri (2019) Penggunaan buku digital dianggap praktis karena memungkinkan akses fleksibel di berbagai waktu dan tempat, sehingga menjadi faktor penting dalam meningkatkan minat membaca. Meskipun demikian, kenyamanan fisik saat membaca di layar masih menjadi perhatian utama bagi banyak pembaca. Isu hak cipta dan pembajakan juga merupakan tantangan signifikan dalam era digital ini, di mana buku digital dapat dengan mudah disalin dan disebarluaskan tanpa izin yang merugikan penulis dan penerbit. Terakhir, ketergantungan pada teknologi dan konektivitas internet juga menjadi hambatan, terutama di daerah yang belum terjangkau oleh teknologi modern. Mengatasi masalah-masalah ini akan memungkinkan kita untuk memaksimalkan manfaat buku digital dalam meningkatkan literasi dan akses informasi di seluruh dunia. Dengan memahami dan mengatasi tantangan ini, buku digital dapat menjadi alat yang sangat efektif untuk pendidikan dan penyebaran pengetahuan, membawa manfaat jangka panjang bagi masyarakat global.

Cara mengatasi tantangan ebook, seperti mengimplementasikan teknologi E-Ink yang meniru tampilan kertas serta memanfaatkan fitur mode malam dan filter cahaya biru, dapat secara signifikan mengurangi kelelahan mata saat menggunakan buku digital. Menurut Danuri (2019) desain ergonomis dengan kemampuan menyesuaikan ukuran font dan spasi juga penting untuk kenyamanan pembaca, sementara mengatur waktu baca dengan istirahat teratur membantu mengurangi kelelahan mata. Untuk menghadapi isu hak cipta dan pembajakan, penerapan Digital Rights Management (DRM) dapat melindungi karya dari penggandaan ilegal, disertai dengan peningkatan edukasi mengenai hak cipta dan dampak pembajakan. Model bisnis alternatif seperti langganan bulanan atau penyewaan buku digital dapat mengurangi insentif pembajakan, dan teknologi blockchain dapat digunakan untuk melacak kepemilikan dan distribusi konten digital. Upaya mengurangi ketergantungan pada teknologi dan konektivitas internet melalui penyimpanan offline dan pengembangan perangkat hemat energi juga penting (Putro et al., 2023). Distribusi buku digital di daerah terpencil dapat ditingkatkan dengan menggunakan teknologi satelit atau jaringan seluler, dan kolaborasi dengan pemerintah dan organisasi non-profit dapat membantu meningkatkan akses buku digital di daerah yang infrastrukturnya terbatas. Dengan mengatasi tantangan-tantangan ini, buku digital dapat berperan efektif dalam meningkatkan literasi dan akses informasi global, serta memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat di seluruh dunia.

Buku digital telah membawa perubahan signifikan dalam cara kita mengakses dan mengonsumsi informasi, dengan keuntungan seperti aksesibilitas luas, biaya lebih rendah, dan fitur interaktif yang mendukung pendidikan dan pembelajaran. Namun, tantangan seperti kenyamanan membaca di layar, kelelahan mata, masalah hak cipta, dan ketergantungan pada teknologi perlu diatasi. Para pembuat kebijakan, pendidik, dan penyedia layanan teknologi harus bekerja sama dalam mengembangkan solusi efektif, termasuk meningkatkan literasi digital dan memperbaiki infrastruktur teknologi. Melalui pendekatan holistik dan inklusif, kita dapat memastikan manfaat buku digital dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, memperkuat pendidikan dan pengembangan individu, serta mendukung pelestarian lingkungan dengan mengurangi penggunaan sumber daya untuk buku fisik.  Dengan demikian, buku digital dapat menjadi alat yang efektif dalam meningkatkan literasi dan akses informasi secara global, berkontribusi pada kemajuan pengetahuan dan keterampilan di berbagai sektor kehidupan. 

REFERENSI 

Danuri, M. (2019). Development and transformation of digital technology. Infokam, XV(II), 116--123.

Khoirul, M., & Chandra, M. M. (2021). Transformasi Perpustakaan Dari Masa ke Masa. Journal of Documentation and Information Science, 6003, 128--135.

Khotimah, Husnul; Astuti, Eka Yuli; Apriani, D. (2019). Pendidikan Berbasis Teknologi (Permasalahan Dan Tantangan). Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Pgri Palembang, 357--368.

Kisno, K., & Sianipar, O. L. (2019). Perbandingan Efektivitas Buku Digital Versus Buku Cetakan dalam Meningkatkan Performa Belajar Mahasiswa. Jesya (Jurnal Ekonomi & Ekonomi Syariah), 2(1), 229--233. https://doi.org/10.36778/jesya.v2i1.49

Makdis, N. (2020). Penggunaan e-book pad era digital. Al-Maktabah, 19, 77--84. http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/al-maktabah/article/download/21058/8876

Ruddamayanti. (2019). Pemanfaatan Buku Digital dalam Meningkatkan Minat Baca. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang, 2, 1193--1202.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun