Mohon tunggu...
Ade Kusuma
Ade Kusuma Mohon Tunggu... Guru - Jurnalis dan Sastra

Penulis puisi liar yang kadang suka gabut, suka cerita dengan di temani tegukan kopi agar pahitnya hidup dapat terbagi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Orang-orangan Sawah

19 Oktober 2022   11:20 Diperbarui: 19 Oktober 2022   15:34 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diam sendiri tanpa di temani
Siang atau pun malam
Panas mau pun hujan
Tetap berdiri tegap dengan menatap kedepan
Meski miring di gampar angin
Meski terbakar di sambar petir
Burung burung yang terbang hinggap
Di pundak dengan kicauannya ia bercerita kadang ia bernyanyi
Seakan dirinya sedang gembira dan sedih
Aku bertanya mengapa engkau sedih wahai burung
Tak ada jawaban hanya kicauan yang terdengar nyaring seperti irama yang memanggil malam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Negeri Tanpa Hukum

Baca juga: Di Balik Kaca Mata

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun