[caption id="attachment_136131" align="aligncenter" width="621" caption="Main Beach, Surfers Paradise"][/caption] Nggak salah kalau Gold Coast melabeli dirinya: fun capital of Australia. Tempat ini memang surga bersenang-senang. Di Gold Coast, kita disuguhi pantai berpasir putih tanpa ujung, membentang puluhan kilometer. Di sini juga ada 5 taman ria (theme park), tinggal pilih mau naik wahana yang membikin jantung mau copot atau mau berbasah-basah di wahana air. Penggila shopping (yang ini untuk Emaknya, bukan untuk Precils) juga bisa belanja sampai puas karena pusat perbelanjaan buka sampai jam 10 malam. Musim semi ini kami berlibur ke Gold Coast empat hari tiga malam bersama keluarga besar yang datang dari Surabaya. Kami naik kereta Country Link dari Sydney menuju Brisbane, menginap di Brisbane semalam, kemudian dilanjutkan dengan kereta Gold Coast Express dari stasiun Roma Street, Brisbane. Perjalanan dengan kereta dari Brisbane sampai Stasiun Nerang sekitar satu jam dengan tiket seharga $7 per orang. Dari stasiun Nerang kami mengendarai taksi (sekitar setengah jam) menuju apartemen di Surfers Paradise. Tarif taksi di Gold Coast ini lebih mahal daripada tarif taksi di Sydney/Brisbane. Untuk taksi besar berbentuk mirip van yang muat sampai 11 orang, kami membayar $47. Taksi biasa (sedan) yang muat 5 orang kira-kira bayar $30-$35. Sebenarnya ada juga bis yang melayani rute dari stasiun Nerang ke pusat transit di Surfers Paradise, dengan biaya yang lebih murah. Tapi karena kami bawa tiga Precils dan banyak barang, sementara apartemen kami masih agak jauh dari pusat Surfers Paradise, kami lebih memilih naik taksi. Ayah, Ibu dan adik kami naik pesawat Air Asia dari Surabaya menuju Gold Coast via KL. Dari bandara Coolangata di Gold Coast, mereka naik taksi (sedan) kira-kira 40 menit sampai di apartemen di Surfers Paradise, biayanya $60. Gold Coast adalah nama generik untuk kawasan wisata di bagian selatan negara bagian Queensland ini. Ada dua area yang populer sebagai base tempat menginap: Surfers paradise dan Broadbeach. Tidak ada jalur kereta yang langsung sampai di area ini. Kalau mengunjungi Gold Coast dari Brisbane, harus turun di Stasiun Nerang, baru dilanjutkan dengan bis atau taksi menuju Surfers Paradise atau Broadbeach. Sementara kalau perjalanan menggunakan pesawat, turun di bandara Coolangata Gold Coast, sekitar 20 km sebelah selatan Surfers Paradise. Dari bandara bisa naik shuttle bus atau taksi menuju penginapan. Kami memilih menginap di apartemen di ujung utara Surfers Paradise. Tentang apartemen Seacrest yang kami sewa, sila baca di sini. Gold Coast merupakan pusat turis di Australia. Setiap tahunnya, jutaan orang jalan-jalan ke sini. Banyak yang bilang pesona Gold Coast ini seperti Miami di US: pantai berpasir putih yang memanjang puluhan kilometer, dihiasi apartemen-apartemen yang menjulang di bibir pantai. Bagi Big A, pesona Gold Coast tentu saja 5 Theme Park (Taman Ria) yang mengundang nyali. Ada Movie World, Wet n' Wild, Sea World, Dream World dan White Water World. Kami sempat berkunjung ke 2 taman ria yang kami sebut terakhir di hari kedua dan ketiga. Asyiknya bermain di Taman Ria Gold Coast ini saya ceritakan di sini. Tiga Malam Tidak Cukup Kalau ingin menjelajah Gold Coast, tidak hanya menikmati pantainya dan taman ria-nya saja, tiga malam tidak akan cukup. Waktu segini hanya sekedar mampir dan mencicipi permukaan atau suasana saja. Hari pertama kami habiskan untuk menikmati apartemen pinggir pantai dan menikmati pantainya di sore hari. Hari kedua dan ketiga kami bermain-main sampai sore di Dreamworld dan White Water World. Hari keempat, kami harus check out dari apartemen dan melanjutkan perjalanan road trip kembali ke Sydney. Kami sampai di Surfers Paradise Minggu pagi. Hari pertama ini kami isi dengan kangen-kangenan dengan keluarga dari Indonesia. Setelah menitipkan barang-barang di apartemen, kami makan siang dulu sambil menunggu apartemen siap untuk cek in jam 11.30. Standar cek in di penginapan Australia adalah jam 2 siang. Tapi biasanya mereka bisa mengusahakan cek in lebih awal asalkan ada kamar yang tersedia. Siangnya kami gunakan untuk leyeh-leyeh di apartemen sambil mengagumi pemandangan dari lantai atas apartemen kami. Pemandangan laut lepas di satu sisi dan pemandangan kota di sisi lainnya benar-benar menyejukkan mata. The Emak numpang nampang di Main Beach. Foto oleh Radityo Widiatmojo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H