Mohon tunggu...
Ade Kumalasari
Ade Kumalasari Mohon Tunggu... Editor - Student at Goethe Universität

I-want-to-go-around-the-world-in-80-days Sagittarius | Write from Frankfurt am Main, Germany. http://www.travelingprecils.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

South Beach Wollongong

23 Januari 2010   13:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:18 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_59544" align="aligncenter" width="500" caption="South Beach Wollongong"][/caption]

Penduduk Wollongong beruntung sekali mempunyai pantai yang hanya sepuluh menit dari pusat kota.

Kami mampir ke Wollongong setelah liburan kecil kami di Kiama. Wollongong adalah kota industri, terletak satu jam berkendara ke arah selatan Sydney. Di Wollongong kami sempat mengunjungi Universitas Wollongong yang tersohor itu dan tentu saja pantainya yang dekat sekali dengan pusat kota.

Pantai di dekat kota Wollongong ada dua: pantai utara dan pantai selatan. Di tengah-tengah dua pantai ini adalah pelabuhan Wollongong dengan dua mercusuarnya. Kami hanya sempat main di pantai selatannya.

Pasir di Wollongong South Beach berwarna putih dan berbutir halus. Sulit sekali berjalan di pasir semacam ini karena pasirseolah-olah menarik kaki kita ke dalam. Apalagi kalau pilihan alas kaki kita salah.

Kami sampai di sana setelah makan siang. Matahari sangat terik dan angin bertiup kencang. Kami mengambil tempat duduk mendekati pos penjaga pantai karena ada peraturan ‘harus berenang di antara dua bendera’. Dengan ombak sebesar ini, siapa juga yang mau beresiko berenang jauh-jauh dari penjaga pantai. Tampak di kejauhan orang-orang berselancar, bercengkerama dengan ombak besar yang bergulung-gulung.

[caption id="attachment_59546" align="aligncenter" width="300" caption="Lifeguard box tanpa penghungi, di kejauhan tampak kompleks industri"][/caption] [caption id="attachment_59545" align="aligncenter" width="300" caption="bukan suami saya"] [/caption] Ombaknya besar banget

Tanpa basa-basi, anak saya yang besar langsung nyebur ke laut. Anak kedua saya yang masih bayi asyik membangun istana pasir. Sementara saya membangun kursi dari pasir, menggelar handuk pantai dan leyeh-leyeh sambil membaca novel.

Bagi saya, pantai-pantai di Australia sama saja. Sama bagusnya, bersihnya dan nyamannya. Yang membedakan adalah mood anak-anak saya. Kalau mereka senang dan menikmati pantainya, maka saya bisa bersantai memandang cakrawala, mendengarkan deburan ombak, sambil membawa pikiran saya berkelana jauh.

A.K.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun