Mohon tunggu...
Ade Ivan Al Haroma
Ade Ivan Al Haroma Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Seorang lelaki yang belajar menggoreskan pena

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Catatan Perjalanan Santri Suryalaya

15 Maret 2017   01:51 Diperbarui: 15 Maret 2017   02:17 1083
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Catatan Perjalanan Santri Suryalaya

Kita harus memberikan kesempatan kepada musuh agar bisa berfikir dan memilih. Dalam kondisi apapun, tidak dibenarkan menutup jalan dakwah dan seruan kepada agama Allah, yaitu agama Islam.

Berbagai penyimpangan dan penyelewengan dari masyarakat dapat menyebabkan kesesatan dan ketidaktahuan. Karena itu, tugas kaum Muslimin dan pemerintahan Islam adalah menyampaikan pesan dan seruan Islam secara benar kepada seluruh umat manusia dan membuka jalan bagi setiap orang untuk mengetahui kebenaran Islam.

Agama Islam menghormati hak memilih yang dimiliki manusia. Karena itu, tidak ada paksaan bagi manusia untuk memeluk Islam. Islam hanya menyeru ummat manusia agar berfikir dengan jernih lalu menentukan sendiri jalan mana yang akan ditempuhnya. Tentu saja, setiap jalan yang dipilih ada resikonya dan jalan Islam adalah satu-satunya jalan yang benar.

Dari Surat At Taubah ayat 4-6 hal penting yang harus diperhatikan adalah islam harus dibela melaui sebuah dakwah bukan syiar. Kemenangan Islam adalah lewat kesabaran dan kedamaian, bukan dengan sebuah emosi dan amarah serta banyaknya jumlah. Kita ambil contoh Negara arab, mereka lahir dengan mengguanakan bahasa arab, tentunya  mereka paham betul isi Al Quran. Namun yang terjadi adalah peperangan dan saling membunuh antar umat islam. Apakah disana kekerangan kyai, ulama, ahli tafsir ? Tidak !! Disana justru melimpah, tapi satu yang tidak mereka punya adalah kesucian hati. Ketika hati ini suci maka allah akan bersama kita, dan ketika allah bersama kita maka tak ada lagi iri dengki dan riak. Inipun menjawab bahwa Negara khilafah yang menjalankan syariat islam penuh bukanlah sebuah jaminan Negara tersebut akan barokah.

Fakta selanjutnya, Indonesia adalah Negara yang dijajah belanda selama 350 tahun. Apakah selama penjajahan itu belanda tidak membawa misi kristenisasi ? Jawabannya tentu adalah iya. Tapi apakah justru menenggelamkan islam ? yang terjadi islam semakin besar, menjadi mayoritas padahal dulu kyai masih sedikit, pesantren masih sedikit tapi islam masih kokok. Hal itu dikarenakan orang dulu hatinya suci, bersama Allah, dan membela Islam dengan berdakwah bukan dengan berjihad yang berteriak-terika tidak jelas seperti orang kesetanan.

Yang keempat adalah pandai-pandai menyikapi. Sekarang sudah banyak orang pinter yang memakai dalil untuk suatu kepentingan. Contohnya kasus Ahok, yang pro Ahok, pake dalil Al-Quran dan yang kontrapun pake dalil Al-Quran juga, dan dalil mereka sama-sama benar. Tapi yang belum ada di mereka adalah kesucian dan kebersihan hati. Ketika hati ini bersih dan suci, Allah akan bersama kita menempati hati kita. Disitulah sifat adil, arif dan bijak akan ditunjukkan oleh Allah. Selama mereka tidak adil dan berkepentingan maka hal tersebut tidak akan selesai masalahnya. Ilmu pengetahuan sangatlah penting, tetapi jika hati tidak bersih, hal itu adalah percuma. Ibarat “nila setitik rusak susu sebelangan”.

Intinya sampaikanlah dakwah dengan lemah lembut, tidak hanya dengan jihad, jika hanya jihad dan tidak disertai dengan dakwah hal itu menjadi tidak barokah. Tetap istiqomah dalam berzikir, karena hanya dengan dzikir kita bisa berpikir jernih dan adil. Dzkir, Fikir dan Amal Sholeh.  Sebuah keberuntungan bagi saya bisa mendapat pencerahan secara langsung dari KH Ali Hanafi Akbar. Semoga saya bisa istiqomah menjalankan dzikir dhohir dan ismu dzat. Karena hati ini masih sangat kotor

ILAAHHI ANTA MAQSHUUDI WA RIDLOOKA MATHLUUBII A’THINII MAHABBATAKA WA MA’RIFATAKA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun