Setia dan komitmen pada janji menunjukkan ciri-ciri ketakwaan, sehingga ukuran orang bertakwa bukan saja rajin melaksanakan shalat dan puasa, namun juga sikap menjunjung tinggi berbagai perjanjian yang dijalinnya dengan orang lain.
Ayat ke 5
Artinya:
Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang. (9: 5)
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:
Dalam bergaul dengan musuh-musuh yang sudah biasa melanggar janji, kita harus bisa bersikap keras dan tegas. Karena sikap kasih sayang dan rahmat hanya berlaku untuk orang-orang Mukminin dan bukan kepada musuh.
Islam tidak mengenal jalan buntu. Jalan untuk bertaubat dalam segala kondisi dan keadaan selalu terbuka, bahkan di tengah-tengah medan tempur sekalipun.
Ayat ke 6
Artinya:
Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui. (9: 6)
Dari ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik: