Mohon tunggu...
Irman Triharyanto
Irman Triharyanto Mohon Tunggu... Arsitek - Arsitek

simpel2 aja, gak mau ribet, sedikit romantis dan melankolis. Mencoba menghadirkan nostalgia masa lalu melalui tulisan...

Selanjutnya

Tutup

Diary

Surat untuk Inem

13 November 2023   15:40 Diperbarui: 13 November 2023   15:46 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Teruntuk Inem, sahabatku tersayang

Assalamualaikum nem...

Maaf, aku merasa perlu mengirim surat ini ke kamu walaupun mungkin kamu tak ingin membaca, tak apa - apa. Tapi kalo kamu baca, aku akan sangat menghargainya.

Nem, aku minta maaf kalo selama ini aku udah buat kamu bete, sebel dan terganggu atau apapun itu yang rasanya kurang nyaman buat kamu...

Dan sekali lagi maaf, kalau memang ada ucapan atau perkataan yang kutulis disini yang kurang berkenan di hatimu nem.

Mohon maaf banget, sungguh aku tidak bermaksud membuat kamu sakit hati ataupun kecewa.

Mungkin kamu boleh menganggap selama ini aku hanya main-main bersahabat denganmu atau aku hanya ingin melampiaskan sesuatu. Boleh kok. Tapi itu semua gak benar nem, karena aku tulus ingin bersahabat dengan kamu dengan berbagai alasan yang sering aku katakan ketika kita masih seru-seruan ngobrol di YM dulu.

Jujur, aku merasa kurang nyaman dengan kondisi seperti in.

Nem, mungkin kamu mengira, aku terlalu banyak omong sama orang lain tentang hubungan pertemanan kita yang sudah begitu akrab...sekali lagi boleh, kamu mengira aku seperti itu. Tapi Kamu harus tau, aku ini lelaki yang memegang omongan dan aku tegaskan, aku tidak pernah bercerita tentang keakraban kita selama ini ke teman yang lain.

Dan sorry, kalo kamu mengira seperti itu, nem. bahkan dengan Uni yang merupakan sahabat dekatmu, aku hanya titip tanya, ada apa dengan kamu...MAAF...kalo itu membuat kamu tak nyaman...

Nem, kamu tahu....Betapa bahagianya aku, bisa dekat dengan kamu.

Walau aku tahu, kita tidak akan mungkin bisa lebih dari berteman, tapi itu sangat berarti buat aku, nem... walaupun kita hanya dekat sebagai teman ngobrol di YM!...dan tidak pernah bertemu secara langsung selama lebih dari 20 tahun.

Tapi bagiku, itu sudah sesuatu yang sangat membahagiaka, karena, asal kamu tahu nem, sedari SMA dulu, aku hanya bisa mengagumi kamu dari jauh....

Kedekatan kita sebagai sahabat selama beberapa bulan terakhir, sungguh sudah membuat satu lembaran baru dalam hidupkul dan itu sudah lebih dari cukup,

Nem, kamu sudah membuat hari2ku begitu berbeda, selalu kunantikan hari berikut, hanya untuk bisa ngobrol denganmu.

Nem, maafkalau kedekatan aku dengan kamu selama ini (mungkin) sudah membuat kamu kurang nyaman baik dengan keluarga kamu maupun teman yang lain.

Tapi sungguh, aku tak pernah mengharap lebih dari kamu, selain berteman, karena kondisi dan status kita yang memang tidak memungkinkan untuk lebih dari itu. Kita sudah sama-sama berkeluarga dan sama-sama bahagia dengan apa yang kita miliki sekarang ini...

Inem...seperti kata Kerispatih dalam lagunya...

Tak akan kuingkari...

Begitu banyak cinta yang mengisi

datang dan pergi

Namun tak pernah bisa...

Lenyapkanmu dibenakku

Dirimu dihatiku tak lekang oleh waktu...

Meski kau bukan milikku...

Intan permata yang tak pudar tetap bersinar

Mengusir kesepian...jiwaku...

....

Sungguh bodohnya aku, kalau aku berharap, bisa mendapatkan lebih dari berteman...

Inem, sahabat terkasihku,

Dengan kondisi bulan - bulan belakangan ini, yang sepertinya kamu enggan lagi untuk berteman denganku, sungguh, itu menjadi tanda tanya buatku

apa yang sebenarnya terjadi?

Apakah aku mengatakan hal yang seharusnya tidak aku katakan?

Apakah aku sudah terlalu mengganggu kehidupanmu, sehingga kamu enggan berteman denganku lagi?

Apakah kamu sudah begitu sibuknya sehingga tidak sempat lagi ngobrol denganku walau hanya 'say hi?

Apa yang sebenarnya terjadi?

Kemana keakraban yang pernah terjalin?

Kemana janjimu yang tidak akan meninggalkan dan melupakan aku?

Apakah itu semua hanyalah upaya kamu untuk membuat aku senang? (terus tKamung, upaya kamu berhasil...makasih ya...)

Nem, begitu banyak pertanyaan di benakku yang belum terjawab hingga kini.

Nem, sungguh...dibalik semua pertanyaan itu, tercetus pemikiran yang negatif dariku...(maaf, kadang aku juga berfikir, terus terang, aku cemburu begitu melihat keakraban kamu dengan salah satu temanku, yang pernah bikin kamu sakit...) tapi kucoba meredam itu dengan pikiran yang lebih positif...(ah, mungkin emang dia lagi sibuk kali, batinku dalam hati)...

Aku mencoba sabar dengan focus pada pekerjaan sambil menunggu jawaban dari kamu, Inemku

...

I am thinking of you

In my sleepless solitude tonight

If it's wrong to love you

Then my heart just won't let me right

'Cause I've drowned in you

...

Tapi kutunggu terus kutunggu, hingga bulan berganti tahun masih tidak ada juga jawabandarimu...

Buzz!! ku tidak kamu tanggapi...

Email ku hanya kau balas seperlunya...seakan kamu malas bicara dengan ku...

Akhirnya...

Aku dapat informasi, bahwa kamu merasa terganggu dengan kehadiranku.

Kamu mengira aku terlalu banyak omong kepada teman -- teman.

Tentang pertemanan kita

Tentang semua yang kita rasa

Sungguh nem,

Aku tidak pernah membicarakan hubungan kita yang dekat ini ke teman yang lain...

Aku bukan orang seperti itu...yang mengumbar hal yang menurutku sangat rahasia..kepada orang lain...

Kamu boleh percaya boleh tidak...

Apa yang teman -- teman katakan, itu hanya sebatas menggoda, karena sebelum kamu bergabung dimilispun, aku sudah sering membicarakan kamu, tp hanya sebatas mengagumi kamu...

Nem, kamu boleh tanya siapapun yang kamu percaya...

Bahkan dengan Irfan, si dokter sableng, yang selalu menggodaku, dia selalu bilang, bro dapat salam dari inem...aku hanya bisa balas ya udah salam balik...hanya itu nem, tidak lebih nem.

Whenever you call my name

It sounds so good

I wanna hear it over again

You'll never have to look around

If you ever need a friend

I'll hold you and I'll give to you My tender love and care

IniDul...yuhu...cuiwit....poke...jawil dan masih banyak lagi kata-kata yang sering kamu gunakan kalau kamu manggil aku di YM! Nem.

Duh, aku rindu dengan semua itu nem.

Dan kini, setelah 17 tahun berlalu semua itu cuma harapan saja....sepertinya kemarahan kamu ke aku sudah memuncak, sehingga aku sudah dilupakan olehmu.

Mungkin kamu sudah menemukan teman ngobrol yang lebih asyik daripada aku.

Nem, aku hanya bisa berdoa,kalau memang itu yang terbaik menurutmu, aku terima dengan ikhlas.

Mungkin memang sudah jalannya harus begitu.

Terima kasih Inem,

Sudah membuat hari-hariku menjadi lebih hidup, lebih berwarna dengan banyolan - banyolan konyolmu.

Kamu sudah membuatku bisa tertawa lepas ketika ngobrol berdua denganmu.

Sudah memberi kesempatan aku mengenal kamu lebih dekat

Sudah menjadi teman curhat yang benar - benar 'Cool'

Sudah membuat hidupku lebih menarik walaupun hanya untuk beberapa bulan saja.

Terima kasih nem,

Kamu tidak marah kalau aku sebut Inem...

Kamu tidak marah kalau aku ngenyek kamu

Kamu tidak jengah walaupun aku bilang aku kangen kamu

Kamu tidak risih ketika aku bilang aku suka kamu dari SMA

Makasih ya nem telah menjadi teman dan sahabat yang baik

Terima kasih untuk semuanya...

Mungkin

Jika menurutmu jalan terbaik adalah kita tidak usah berhubungan lagi, walaupun berat, aku akan terima keputusan itu dengan ikhlas

Aku hanya bisa mendoakan yang terbaik buatmu, semoga kamu bahagia selalu...

terima kasih sahabat...

Jakarta, beberapa tahun yang lalu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun