Dan, sepenggal kalimat itu benar -- benar menusuk tepat ke jantungku, membuatnya seperti berhenti berdetak. Jleb!!!
"Kamu tahu mas, aku sempat menunggu kamu dan berharap kamu datang untuk melamarku..."
Aku hanya bisa terdiam tanpa dapat memikirkan kata-kata apa yang harus aku ucapkan sebagai balasannya.
.....
Sepintas aku masih bisa mengenalinya.
Walau sudah lebih dari dua dasawarsa tidak pernah bertemu.
Walau di tengah riuh orang ramai.
Wajahnya  masih cantik. Ayu. Senyumnya.  Tatapannya, ya tatapannya. Itu salah satu yang membuatku tak bisa melupakannya. Teduh dan menenangkan. Begitu menghanyutkan.
Dan semua itu tidak berubah sama sekali. Hanya ada tanda kelelahan yang terlihat di wajahnya, namun tidak mengurangi sedikitpun kecantikannya.
....
Kuingat hari itu. Hari terakhir ulangan umum SMA. Aku tak sabar menunggunya. Di depan sekolah.