Mohon tunggu...
Ade Irma Mulyati
Ade Irma Mulyati Mohon Tunggu... Guru - SDN Jaya Giri Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat

Mau berbagi itu indah karena menabur kebahagiaan, dengan ikhlas memberi semoga menginspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Sosok Penyusup di Komunitas Sekolah yang Paling Anteng

26 Mei 2024   07:16 Diperbarui: 26 Mei 2024   07:29 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegiatan komunitas sekolah yang dilaksanakan setiap hari Sabtu dihebohkan dengan kehadiran sosok penyusup. Kedatangan yang tiba-tiba membuat heboh seisi ruangan. Namun dengan lebay dan muka tanpa dosa bertengger di meja. Sesekali menatap wajah-wajah yang ada dihadapannya.

Secepat kilat membaringkan badan yang diawali dengan menguap lebar. Mata yang awalnya mendelik sedikit demi sedikit semakin menyipit. Kaki depan yang awalnya tegap mulai terlihat rapuh dan melemah, hingga akhirnya tertekuk diantara lipatan kepala yang tertunduk di atas meja. Dia merasa alunan narasumber yang sedang menyajikan materi seperti desiran musik pengantar tidur. Perlahan pasti matanya terpejam dan memulai menyusun mimpi.

Hembusan napas naik turun menunjukkan sosok penyusup terlena dalam buaian kata ditidurkan suara-suara bersahutan yang sedang alot berdiskusi. Menyusun rencana program untuk menjadikan pembelajaran yang mengimplementasikan starategi merdeka belajar.

Sosok penyusup pun sedang menikmati merdeka mendengarkan peserta Komunitas yang sedang belajar. Sharing permasalahan yang ditemukan saat memfasilitasi siswa mengambil peran di kelompoknya. Biasanya saat diskusi kelompok siswa yang terlibat hanya beberapa orang saja. Terkadang hanya siswa yang dominan yang mengerjakan. Mulai dari menelaah soal, menjawab pertanyaan, menulis jawaban, hingga mempresentasikan. 

Kondisi seperti ini perlu dikembangkan untuk memberikan peran secara merata kepada semua siswa. Saling berkomentar dan sharing pengalaman.  Sampai ujungnya terkumpul sebuah kesepakatan bahwa upaya penyelesaian yang bisa dilakukan saat ini dengan menyampaikan instruksi ke setiap kelompok sehingga setiap siswa memiliki peran masing-masing. 

Ada yang membaca soal, melakukan kegiatan mendemonstrasikan/kegiatan manipulatif, menuliskan jawaban, mengumpulkan ke depan kelas hingga mempresentasikan. Bukankah adil yang dilakukan? Sehingga tidak ada siswa yang melakukan aktivitas yang tidak relevan.

Ah, sosok penyusup begitu nyaman. Tanpa terganggu sedikitpun oleh riuhnya tepuk tangan sebagai penutup kegiatan komunitas sekolah. Biarkan saja sosok penyusup untuk menyelesaikan mimpinya hingga akhir, kami akan pulang dengan rencana ke depan yang sudah disepakati bersama rekan.

Kata kunci yang didapatkan dari pertemuan komunitas sekolah hari ini adalah permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran bisa dicarikan solusinya jika dibicarakan secara kolaboratif di komunitas sekolah. Tinggal komitmen untuk mengimplementasikan agar siswa terfasilitasi dan mendapat kesempatan untuk menikmati pembelajaran yang nyaman. Seperti sosok penyusup yang santai ikut belajar.

KBB, 26052024

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun