Mohon tunggu...
Ade Irma Mulyati
Ade Irma Mulyati Mohon Tunggu... Guru - SDN Jaya Giri Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat

Mau berbagi itu indah karena menabur kebahagiaan, dengan ikhlas memberi semoga menginspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memaknai Hasil Observasi Praktik Pembelajaran Rekan Sejawat untuk Menciptakan Kelas yang Menyenangkan

14 Mei 2024   00:05 Diperbarui: 14 Mei 2024   00:31 1323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada saat menjadi peserta observasi praktek pembelajaran rekan sejawat akan menemukan pengalaman bermakna untuk instrospeksi proses pembelajaran sendiri di dalam kelas. Sebab dengan menelaah rekan mengajar akan mendapatkan makna mendalam terkait:

1. Kemampuan menganalisis bagian-bagian yang relevan dan berdampak pada proses belajar murid. Terkadang rekan sejawat memiliki inovasi baru dalam penggunaan strategi/metode/pendekatan/model pembelajaran. 

Walaupun diri sendiri pernah menerapkan, tetapi saat observasi pembelajaran tersebut, tidak menutup kemungkinan muncul hal baru yang awalnya belum terpikirkan oleh sendiri. Ternyata sudah dilakukan oleh rekan sejawat. 

Sudah tentu sebagai observer akan berujar, "Oh, iya ya, kenapa tidak terpikirkan sejak awal. Padahal yang dilakukan teman sejawat itu sederhana, mudah di duplikasi dan menjadikan siswa betah belajar" 

2. Proses mengobservasi tersebut diibaratkan diri sendiri sedang bercermin. Dari pantulan cara mengajar teman kemudian direfleksikan pada kegiatan yang biasa dilakukan sendiri saat mengajar akan ditemukan hal yang dianggap sudah baik, hal yang masih perlu ditingkatkan, bahkan hal yang perlu dihilangkan. 

Proses refleksi yang dilakukan secara terus menerus setelah selesai beraktivitas memberi peluang untuk selalu berproses melakukan perbaikan untuk peningkatan kompetensi diri agar menjadi pengajar yang profesional.

3. Saat mengobservasi praktek pembelajaran rekan sejawat akan menumbuhkan motivasi diri. Semangat yang awalnya melemah, akan berdaya kembali karena secara intrinsik muncul kesadaran diri untuk melakukan kinerja semakin baik lagi ke depannya. 

Apalagi bagi guru senior menjadi kesempatan untuk mendapatkan praktek langsung penerapan strategi terbarukan yang sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman siswa dari guru muda yang penuh karya. 

Perbedaan antara generasi 60-an dengan guru muda kelahiran 80 an jangan jadi penghalang. Dikotomi antara guru muda yang mahir IT dan guru senior yang dianggap kudek (=kurang dekat)IT diminimalkan. 

Sebaliknya kesempatan melakukan observasi praktek pembelajaran rekan sejawat menjadi ruang untuk mendapatkan ilmu baru dengan mudah dan murah, langsung dipraktekkan dalam pembelajaran. Situasi ini diharapkan akan memunculkan motiv untuk mencoba menerapkan dalam praktek pembelajaran di kelas sendiri tanpa paksaan. Bisa saja dalam hitung sekon muncul niat,

"Besok saya akan mencoba menggunakan penilaian dengan kuiz, karena siswa begitu antusias dan terlihat senang mengerjakannya"

4. Melebarkan ruang kolaborasi dengan memberdayakan waktu yang terbatas. Momen ini akan memberikan kesempatan secara luas munculnya wadah-wadah diskusi di kelompok kecil yang membahas fenomena atau permasalahan pembelajaran dalam suasana non formal. 

Di kesempatan istirahat, menjelang waktu pulang atau ada saat jeda waktu sebelum masuk kelas bisa dioptimalkan untuk membuat rencana pembelajaran/modul ajar, membuat asesmen digital dengan kuiz atau merancang program sekolah yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengambil peran, memberikan suara dan kepemilikan.

5. Menggerakkan komunitas sekolah menjadi wadah berbagi praktik baik diantara rekan sejawat. Jika diperlukan menjadi tempat mengimplementasikan aksi nyata sehingga akan didapatkan umpan balik dari rekan lainnya yang digunakan untuk perbaikan berkelanjutan.

Semoga pengalaman menjadi observer rekan sejawat berguna dan memberikan makna dalam mendesain kelas yang ramah anak dan menjadi ruang yang menyenangkan untuk belajar.

KBB, 14052024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun