Mohon tunggu...
Ade Irma Mulyati
Ade Irma Mulyati Mohon Tunggu... Guru - SDN Jaya Giri Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat

Mau berbagi itu indah karena menabur kebahagiaan, dengan ikhlas memberi semoga menginspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cara Sederhana Agar Siswa Hadir Secara Penuh Dalam Pembelajaran di Kelas Rendah

12 Mei 2024   23:45 Diperbarui: 12 Mei 2024   23:51 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                                 

Mengajak siswa hadir secara penuh sehingga setiap siswa terlibat aktif di kelas rendah, menjadi tantangan tersendiri bagi guru yang mengampu. Hal ini dikarenakan perhatian siswa akan cepat terdistraksi oleh hal yang menarik perhatian mereka. Bahkan hal yang menurut orang dewasa tidak menarik, menurut siswa kelas rendah justeru menggelitik dan membuat penasaran. Oleh karena itu, tidak ada jaminan selama pembelajaran di dalam kelas yang berlangsung 1 JP (35 menit) semua siswa akan fokus pada materi ajar. Di tengah-tengah pembelajaran akan ditemukan siswa yang berkeliling di kelas, ngumpet di bawah meja, iseng memainkan alat tulis sendiri, bahkan ada yang mengobrol atau menangis.

Diperlukan sebuah cara jitu yang dilakukan guru untuk menjaga kehadiran penuh siswa. Adapun cara sederhana yang bisa dipakai guru sebagai berikut:

1. Melakukan ice breaking. Terutama diberikan di sela-sela pelajaran. Hal ini akan membantu memberikan jeda kepada siswa untuk bergembira ketika terlihat mulai bosan/penat. Dengan bertepuk tangan, melakukan gerakan bersama-sama, bernyanyi, melakukan game, bahkan melakukan teknik tarik nafas secara terbimbing.

2. Mendinamisasikan pembelajaran dengan menggunakan multi metode dan multi media. Misalnya kombinasi antara kegiatan menyimak tayangan video dengan melakukan aktivitas manipulasi benda kongkrit.

3. Mengarahkan siswa pada peran masing-masing saat menyelesaikan LKPD secara individual. Terutama pada saat dilakukan kegiatan kelompok, maka guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memiliki tanggung jawab. Ada siswa yang membaca soal, menggunting, memberi lem, menempelkan dan menuliskan hasilnya di lembar LKPD. Hal ini untuk membiasakan siswa melakukan tanggungjawab masing-masing. Serta tidak mengandalkan menyelesaikan LKPD pada seseorang. Tetapi semua anggota kelompok berkontribusi.

4. Memberikan bimbingan dan pemantauan selama siswa melakukan pekerjaan. Hal ini penting sekali agar siswa yang mengalami kesulitan terlayani. Dengan melakukan aktivitas berkeliling ke setiap kelompok untuk menanyakan jika ada hal yang perlu diperjelas. Sehingga keberadaan guru pada saat pembelajaran berlangsung tidak duduk saja. 

5. Memberikan atensi kepada siswa yang pemalu/introvert/menarik diri. Guru bisa memberikan kesempatan kepada siswa tersebut untuk maju ke depan mengerjakan tugas di papan tulis dengan dibimbing, menjadi ketua kelas yang akan memimpin doa sebelum belajar atau menjadi ketua kelas yang akan menyiapkan saat upacara bendera.

Sebenarnya masih banyak cara lainnnya. Hal yang dituliskan baru terbatas atas pemahaman penulis.

KBB, 12052024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun