Mohon tunggu...
Ade Irma Mulyati
Ade Irma Mulyati Mohon Tunggu... Guru - SDN Jaya Giri Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat

Mau berbagi itu indah karena menabur kebahagiaan, dengan ikhlas memberi semoga menginspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

4 Cara Menghilangkan Nervous Saat Observasi Praktek Pembelajaran

2 Februari 2024   19:21 Diperbarui: 2 Februari 2024   19:23 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aduh, bagaimana ya, besok jadwal observasi praktek pembelajaran. Supervisor nya kepala sekolah dan guru senior yang bertitel guru inspiratif. Saya takut...salah mengajarnya. Ih, takut pas mengajar muridnya pasif."

Pernahkan mendengar kalimat-kalimat yang mengarah pada kondisi kurang percaya diri hingga nervous saat jadwal observasi praktek pembelajaran mendekat?

Nervous sebuah kondisi yang bisa dikatakan wajar dialami tatkala menghadapi hal baru atau menantang untuk tampil prima. Misalkan berbicara di depan audiens padahal baru pertama kali. Atau menghadapi penguji. Situasi tersebut sebagai sebuah kondisi yang menebalkan munculnya perasaan tertekan. Dampaknya secara fisik dan psikis akan terlihat kikuk, gemetar, tidak fokus dan gelisah. Biasanya kondisi ini muncul jika ada masalah yang kontradiksi antara harapan dan kenyataan.

Begitu pun yang dialami oleh guru saat menjalani jadwal observasi praktek pembelajaran. Walaupun sudah mendarah daging melaksanakan pembelajaran di depan kelas, tetap saja pada menit-menit awal mengalami suasana yang mengarah pada khawatir. Apalagi jika observasi praktek pembelajaran tersebut dilaksanakan saat mengikuti perlombaan atau diobservasi oleh atasan. 

Ada tuntutan bahwa sebagai guru harus memiliki kompetensi dan kualifikasi. Andai nanti pas observasi praktek pembelajaran tidak sesuai ekspektasi supervisor, apa mau dikata? Pasti nantinya malu, takut dianggap belum layak jadi guru.

"Ah, takut dikatakan tidak profesional".

Wah, itu hanya salah satu contoh perasaan yang muncul di benak. Masih banyak bisikan-bisikan negatif yang menguras energi positif. Sehingga di otak semakin berjubel pikiran-pikiran dengan membayangkan hal yang memunculkan jutaan "aduh, takutnya nanti..."

Sebaiknya, jangan membuang energi untuk hal yang tidak relevan. Lebih baik fokus pada target yang harus dicapai saat melaksanakan observasi praktek pembelajaran. 

Ada 4 cara menangkal munculnya nervous saat observasi praktek pembelajaran, yakni:

1. Buat RPP/Modul ajar. Inilah bagian untuk perencanaan pembelajaran. Jika alur yang akan dilakukan sudah tertulis dengan baik dan didesain sendiri di RPP/modul ajar, dijamin proses mengajar akan lancar jaya. Bukankah yang tahu kondisi kelas dan siswa adalah guru. Supervisor hanya mengobservasi 2 JP saja. Maka guru tidak perlu risau. Di RPP/modul ajar sudah direncanakan dengan baik terkait alur yang akan disampaikan di awal, pada kegiatan inti sampai kegiatan akhir dan asesmen yang ditempuh. RPP/modul ajar dibuat secara rasional dan disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, materi, strategi serta siswa. Dijamin selama proses pembelajaran akan berlangsung nyaman.

2. Kuasai materi dan strategi pembelajaran. Penguasaan terhadap materi dan strategi/metode akan menjadikan pembelajaran menarik, mudah dipahami dan melibatkan siswa secara fisik maupun psikis. Materi yang disampaikan disesuaikan disesuaikan dengan profil siswa. Strategi/metode yang digunakan yang melibatkan siswa sehingga mereka terlibat aktif selama pembelajaran berlangsung. Berikan pertanyaan terbuka dan aktivitas yang menantang agar siswa senang belajar.

3. Tumbuhkan manajemen diri. Disinilah pentingnya guru memiliki kemampuan pengendalian emosi, perasaan, pikiran, perilaku dan gerakan fisik yang fokus. Jika dirasakan ada hal yang berpotensi memberatkan atau menjadikan munculnya nervous maka guru yang memiliki manajemen diri akan bermanuver dengan melakukan tindakan terarah dan efektif. Misalnya, segera sadar diri, lalu bersandar sejenak di sisi meja untuk menenangkan diri. Atau pada saat sedang memegang kertas, agar tidak tampak gemetar, segera rapatkan kertas ke dada.

4. Lakukan teknik STOP. Biasanya teknik ini dilakukan sesat sebelum aktivitas dimulai. Bis adilakukan dengan duduk tenang, kemudian menarik nafas panjang lalu fokuskan perhatian dan keluarkan nafas perlahan. 

Inilah 4 strategi untuk menenangkan diri agar nervous yang dialami segera tertanggulangi. Intinya saat menghadapi observasi praktek pembelajaran, tak perlu menampakan rasa khawatir berlebihan. Yakinlah diri mampu. 

KBB, 02-02-2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun